Berikut ini adalah pertanyaan dari hanadorimitsuri pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Sakadang Kuya Dan Sakadang Monyet
Jawaban
3.8/5
30
XPHLOEX
Pakar
143 jawaban
35.1 rb orang terbantu
Jawaban:
Sakadang Kuya Dan Sakadang Monyet
Suatu hari Sakadang Kuya sedang mencari makan, namun sejak pagi tidak menemukan apapun. Hangat sampai tengah hari, dia menemukan pohon pisang yang buahnya sudah masak, tapi bagaimana da tidak bisa memanjat. Oleh karena itu, kemudian dia menyuruh Monyet Sakadang, meminta bantuan. Katanya, “Sakadang Monyet, bongkar cari pohon pisang yang buahnya sudah masak, tapi sayang tidak bisa memanjat, tolong bantu nanti nanti”
"Bagus," kata Monyet Sakadang. "Dimana?"
Kemudian mereka meluncur bersama menuju tempat pohon banana tea. Biarkan monyet, lalu memanjat, petik pisang satu persatu sambil disuruh makan. Sakadang Kuya Saya belum dikasih potongan, saya bati cumeplak kita berhenti meludah.
“Sakadang Monyet, dimana reruntuhannya? Kapan kamu sudah berjanji untuk datang ”ucap Sakadang Kuya sambil berteriak.
Namun Kera Sakadang tidak peduli, mendukung seseorang untuk memetik dan memakannya, bahkan disalahkan oleh yang terkuat.
Sakadang Kuya sangat kesal, mendengarkan dan ingin balas dendam.
Suatu hari Sakadang Kuya pergi ke kebun petani, memetik paprika matang berwarna merah. Enam galede, munculnya aramis sangat. Dia pergi menemui Monyet Sakadang. Bibirnya dipelintir pucuk daun jati biar merah, terus cupaknya capek, cuplak ceplak jalannya enak makannya.
Ditanya Sakadang Monyet, “Sakadang Kuya tunggu apalagi? Merindukanmu menta! ”
Scott Sakadang Kuya, “ah, gak usah repot, enaknya puing loa paparin dimakan buah paparin dari para Dewa. Aku baru saja merusak makanan lezat ini. "
“Cing sedikit haus, sangat lapar.” Kadang kera pulang dan memintanya.
"Untuk apa kamu memberi, ketika bareto ge kamu tidak memberikan pisang kepada kami, meskipun itu milik kami?"
"Maaf aku udah ngelakuin itu!, Siapa kasihan aku yang pengen mencicipi buah loa paparin Dewata!" katakan itu berminyak lagi.
"Dia memaksaku terlalu tinggi, dia mendekati pohon caringin!" tapi jangan tinggalkan semuanya, sisakan untuk kita setengah. ”
Biar monyet-monyet peduli kok, cepat lari loa loa mengambil buah paparin teh Dewata. Karena sifatnya yang serakah dan rakus, dia merenungkan reservoir tersebut. Semua dibawa lari, di tengah jalan raus raus bae dimakan, ke paruh. Paruh Ari…. Jangkau lajer, teriakan awahing dengan merica dan panas.
Sakadang Kuya sangat puas, karena sudah bisa membalas sakit hati bareto nya.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh juanitamonica77 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 14 Aug 22