Sikap sultan hairun pada saat melakukan perundingan di benteng sao

Berikut ini adalah pertanyaan dari 012557665357788 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sikap sultan hairun pada saat melakukan perundingan di benteng sao paolo terhadap portugis

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pada tahun 1529, terjadi perang antara Tidore dan Portugis. Penyebab utamanya adalah Portugis menghalangi perdagangan Banda dan Tidore. Portugis menembaki jung-jung (perahu) dari Banda yang akan membeli cengkeh ke Tidore. Tidore tidak terima dengan tindakan armada Portugis, lalu melakukan perlawanan. Dalam perang tersebut, Portugis berhasil mengadu domba Kerajaan Ternate dan Tidore. Portugis mendapat dukungan dari Kerajaan Ternate dan Bacan. Akhirnya, Portugis menang.

Rakyat Maluku sadar bahwa Portugis hanya merusak perdamaian. Sultan Hairun berhasil menyatukan rakyat dan mengobarkan perlawanan pada tahun 1565. Portugis terdesak oleh gempuran tentara kerajaan yang didukung rakyat. Portugis menawarkan perundingan dan Raja Sultan Hairun menerima ajakan tersebut.

Pada tahun 1570, bertempat di benteng Sao Paulo, terjadi perundingan antara Sultan Hairun dan Portugis. Pada awalnya perundingan berjalan dengan baik dan Sultan Hairun tidak menaruh curiga sedikitpun pada Portugis. Namun saat perundingan berlangsung, tak disangka Portugis menangkap dan membunuh Sultan Hairun saat itu juga.

Kelicikan Portugis mengundang kemarahan rakyat Maluku. Akhirnya Sultan Baabullah (Putra dari Sultan Hairun) melanjutkan perjuangan ayahnya untuk mengusir Portugis.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - yomemimo.com/tugas/22851372#readmore

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fitrilinda028 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 21 Jun 22