Jawaban:

Shalat

Melaksanakan shalat merupakan kewajiban setiap umat muslim. Shalat adalah sarana ibadah menyembah kepada Allah SWT dimana shalat menjadi amalan ibadah utama di akhirat kelak, karena apapun amalan yang dilakukan jika shalatnya tidak baik maka sia sialah ibadah yang lain. Perintah melaksanakan shalat langsung turun dari Allah SWT ketika Nabi Muhammad SAW melakukan mi'raj di sidratul muntaha. Shalat lima waktu hukumnya adalah fardhu 'ain artinya wajib bagi setiap muslim yang apabila tidak dilaksanakan akan mendapat dosa, oleh karena itu shalat tak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim pada kondisi apapun, termasuk saat dalam perjalanan jauh. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an surah An Nisa ayat 101 yang berbunyi:



وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلٰوةِ ۖ اِنْ خِفْتُمْ اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا



Wa iżā ḍarabtum fil-arḍi fa laisa 'alaikum junāḥun an taqṣurụ minaṣ-ṣalāti in khiftum ay yaftinakumullażīna kafarụ, innal-kāfirīna kānụ lakum 'aduwwam mubīnā

Artinya: Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qasar salat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.



Dari ayat tersebut maka kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT merupakan tuhan yang maha pemurah, karena Allah SWT tidak menyulitkan hambanya dalam beribadah dan melakukan amal shaleh. Salah satu bentuk kemurahan Allah SWT dalam hal ibadah yaitu diperbolehkanya shalat secara jamak dan qasar.



Shalat Jamak

Shalat jamak merupakan shalat fardhu yang digabungkan dalam satu waktu, artinya menggabungkan dua shalat fardhu dengan mengerjakanya dalam satu waktu. Shalat jamak boleh dilaksanakan saat melakukan perjalanan jauh ataupun dalam kondisi darurat. Syarat seseorang boleh menjamak shalatnya yaitu sedang dalam perjalanan jauh minimal 48 mil atau sekitar 90 km, perjalanan untuk tujuan baik bukan untuk maksiat, sedang dalam keadaan sakit atau kesulitan, berniat shalat jamak pada waktu takbiratul ihram, dan shalat jamak yang dikerjakan bukan merupakan shalat qada atau pengganti. Shalat jamak terbagi atas dua macam yaitu:

Shalat Jamak Takdim merupakan dua shalat fardhu yang digabungkan dan dilaksanakan pada waktu shalat yang awal atau pertama, contohnya menjamak shalat zuhur dan asar di waktu shalat zuhur, caranya yaitu dengan melaksanakan shalat zuhur terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan shalat asar.

Shalat Jamak Takhir merupakan dua shalat fardhu yang digabungkan dan dilaksanakan pada waktu shalat yang terakhir atau kedua, contohnya menjamak shalat zuhur dan asar di waktu shalat asar. Dalam melaksanakan shalat jamak takhir tidak disyaratkan seseorang harus melaksanakan shalat yang pertama terlebih dahulu, boleh jika akan melaksanakan shalat yang kedua terlebih dahulu kemudian baru shalat yang pertama.

Shalat Qasar

Shalat Qasar memiliki pengertian shalat yang diringkas, yaitu meringkas shalat dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Shalat qasar hanya berlaku bagi shalat zuhur, asar, dan isya, sedangkan shalat subuh dan magrib tidak boleh di qasar atau tidak boleh diringkas. Shalat qasar juga dapat dilakukan secara jamak yaitu shalat asar dan zuhur yang kemudian disebut jamak qasar menjadi shalat zuhur dua rakaat dan shalat asar dua rakaat, hukumnya adalah mubah atau boleh. Syarat seseorang boleh melaksanakan shalat qasar yaitu sedang dalam perjalanan jauh minimal 48 mil atau sekitar 90 km, perjalanan untuk tujuan baik bukan untuk maksiat, berniat shalat qasar pada waktu takbiratul ihram, dan shalat qasar yang dikerjakan bukan merupakan shalat qada atau pengganti.

Penjelasan: