Penjelasan:

1. Drama adalah komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.

2. Memiliki naskah drama atau teks yang di dalamnya berbentuk dialog, sebuah drama harus diperankan atau dilakonkan, sebuah drama sepanjang-panjangnya kurang dari 3 jam, tidak ada pengulangan adegan, terdapat konflik dan emosi.

3. Tragedi, komedi, tragikomedi, Opera, farce, sendratari, Tablo, dan kolosal.

4. Prolog, alur cerita, dialog, epilog, konflik, dan kaidah bahasa teks drama.

5. Semenjak sekolah dasar sampai tingkat atas, Amel dan Wahyu selalu bersama. Karena rumah mereka berdekatan dan keluarga keduanya sudah mengenal satu sama lain. Sehingga tidak salah jika Amel dan Wahyu selalu jalan bersama.

Rina: "Mel, kenapa kamu tidak jadian saja sama Wahyu? Kurang apa coba Wahyu? Ganteng, keren, pinter lagi."

Amel: "Bukannya aku tidak mau jadian Rin, tapi apa benar kalau cewek duluan yang ngungkapin perasaannya?"

Rina: "Iya juga sih. Wahyu terlihat polos begitu kalau tidak kamu dulu bagaimana bisa berpacaran".

Amel: "Aku malu Rin."

Rina: "Kamu juga lugu dan polos Mel." (Batin Rina)

Wahyu: "Mel, kamu tidak makan siang? Ayo ke kantung bareng?"

Amel: "Aku...Aku..."

Rina: "Kita makan dulu yuk, kamu ajak Amel aku ada urusan."

Rina tiba-tiba pergi untuk memberi kesempatan kepada Amel dan Wahyu makan siang bersama di kantin sekolah. Namun, di tengah jalan Doni anak orang kaya kakak kelas Amel memanggilnya. Semenjak masuk sekolah, Amel tertarik atas penampilan Doni dan gaya Doni yang keren dan cool.

Doni: 'Amel mau kemana?"

Amel: "Aku mau ke kantin kak."

Doni: "Aku ada kesulitan untuk tugas Bahasa Indonesia."

Amel: "Kakak kan udah kelas 3, sedangkan aku?"

Doni: "Kamu sudah terkenal pinter Mel, tolong ajarin aku ya? Please!"

(Amel terdiam dengan memandang Wahyu yang sudah kelihatan rasa kecewanya.)

Amel: "Nanti sepulang sekolah saja ya kak. Amel mau makan siang dulu."

Doni: "Oke. Aku tunggu di gerbang sekolah."

Setiba di kantin, Wahyu banyak menasehati Amel untuk menjauhi Doni yang terkenal sebagai cowok playboy. Namun hati Amel sudah kepincut untuk lebih dekat dengan Doni.

Amel: "Tidak usah khawatirkan aku Wahyu, aku bisa jaga diri."

Wahyu: "Aku takut kamu kenapa-kenapa Mel."

Sepulang sekolah, Doni sudah menunggu dengan motor gedenya di gerbang sekolah.

Wahyu: "Mel, hati-hati sama Doni!".

Amel: "Iya, aku tahu. Yuk!".

Doni: "Ayo Mel, kita belajar bersama."

Amel hanya tersipu dan segera naik di motor Doni. Sedangkan Wahyu hanya bisa memandang dari jauh.

Doni: "Mel, aku buatkan puisi untuk tugas Bahasa Indonesia hari ini?."

Amel: "Kakak tidak bisa buat puisi?."

Doni: "Tidak. Aku saja yang tidak paham."

Amel: "Puisi itu keindahan kata-kata yang disusun dengan bahasa yang indah dan bermakna."

Sampai menjelang sore, Amel belajar bersama dengan Doni. Hal tersebut sudah berulang-ulang sampai beberapa kali. Mereka berdua diam-diam menjalin cinta di belakang Wahyu. Setiap pulang sekolah, Wahyu tidak pernah bertemu Amel lagi.