Jawaban:

Penjelasan:

Bahasa Sunda itu katanya susah-susah gampang lho. Susah diungkapkan tapi gampang diartikan. Iya nggak, sih? Sesuai pengalaman penulis, sebagian besar perantau dari luar daerah Sunda sih bilangnya begitu.

Jawa Barat yang dikenal dengan mayoritas masyarakat pengguna bahasa Sunda, sebagian memiliki logat dan khas Bahasa Sunda-nya masing-masing. Belum lagi jika generasi penerus yang masih muda, tampaknya masih ada saja yang terkesan kurang menaruh perhatian dalam menggunakan Bahasa Sunda.

Akhirnya, kalimat sapa Bahasa Sunda pun menjadi lebih beragam, dan tidak semuanya murni menggunakan Bahasa Sunda. Beberapa di antaranya ada yang sudah terbiasa dengan campuran bahasa lain.

Berikut beberapa contoh kalimat sapa dalam Bahasa Sunda yang bisa kalian gunakan ketika hendak berbincang menggunakan Bahasa Sunda.

Baca Juga: 5 Wisata Alam yang Cocok untuk Berkemah di Purwakarta

Kalimat Sapa, Sampurasun! dan Wilujeng

Kalimat sapa ini biasanya dipakai untuk menyapa para khalayak, seperti halnya kalimat pembuka sebelum masuk pada pembahasan yang dituju pada suatu acara.

“Sampurasun” memiliki beberapa arti menurut versinya masing-masing. Ada yang diartikan sebagai kata memohon maaf, ada juga yang diartikan sebagai kata sempurna.

Biasanya ketika kata “Sampurasun” diucapkan, khalayak yang mendengar akan membalasnya dengan kata “Rampés” (red: huruf 'é' pada Bahasa Sunda dibaca seperti kita menuturkan huruf 'e' pada kata 'ember'). Kemudian, dibarengi dengan penanda waktu atau suatu keadaan melalui kata “Wilujeng”. Misal saja, “Wiljeng Enjing” yang berarti selamat pagi dan “Wilujeng Wengi” yang berarti selamat malam.

Bertanya Kabar dengan kalimat, Kumaha, Damang?

Setelah mengucap salam, kalimat sapa dalam bentuk menanyakan kabar ini sering kali digunakan. Kalimat tanya “kumaha, damang?” bahkan sering dijadikan bahasan santai masyarakat yang bukan berbahasa Sunda ketika bergurau dengan rekan sebayanya.

Memiliki arti “apa kabar?” secara konteks, dan arti "bagaimana, sehat?" secara per kata, kalimat ini memiliki gaya bicara yang khas dan unik. Tidak terbatas pada kalangan tertentu, kalimat sapa dalam bentuk bertanya kabar ini lumrah digunakan oleh siapa saja.

Kalimat Sapa dengan Rekan Sebaya

“Ka mana waé, Bro?” Nah kalimat sapa berbentuk pertanyaan ini terkesan sudah tercampur dengan bahasa asing lainnya. Penggunaan kata “Bro” bisa disesuaikan untuk maksud menjadi sebuah panggilan bagi lawan bicaranya.

Kalimat sapa ini biasa digunakan untuk rekan sebaya atau disesuaikan dengan hubungan pertemanan yang terbilang akrab.

Mengawali Tujuan dengan Memberikan Kata Punten.

Terakhir adalah kata “punten” yang biasanya digunakan sebagai awal kalimat sapa untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam menyampaikan sebuah pesan. Kata “punten” juga terkesan seperti halnya seperti magic word. Banyak pesan yang dapat mencapai tujuan ketika diawali dengan kata “punten” ini.

Memiliki arti setara dengan permintaan maaf atau menyatakan adanya permohonan izin, kata “punten” bisa digunakan dalam semua kondisi.

Baca Juga: Akhiri Bulan Juli 2021, Dua Gempa Dirasakan Kota Sukabumi

Demikian beberapa contoh kalimat sapa dalam Bahasa Sunda yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan. Bagi kamu seorang pendatang ataupun sekedar melintas di wilayah yang mayoritas menggunakan Bahasa Sunda. Beberapa contoh di atas bisa dipelajari dan dipraktikan lebih lanjut untuk keperluan perjalanan maupun proses mengakrabkan diri ketika singgah.