Wacan kanggo soal nomer 28- 30:
28. Tembang durma kasebat nggadhahi gatra A. 7

29. Larik pungkasancacahingwilanganipun inggih punika A.7

30. den samya raharjeng budi, larik punika menawi kaetang guru wilangan lan lagunipun inggih punika A. 8 di

Bacaan untuk soal nomer 28-30:

28. Tembang durma tersebut memiliki guru gatra A.7

29. Baris terakhir pada bagian guru wilangan diatas yaitu A.7

30. den samya raharjeng budi, baris diatas jika dihitung guru wlangan dan guru lagunya yaitu A. 8 di

Penjelasan:

Tembang Macapat adalah salah satu sastra puisi Jawa, dimana memiliki beberapa aturan, yaitu:

• Guru gatra, yaitu banyaknya baris tiap bait ( yaiku cacahing gatra saben sapadha).
• Guru wilangan, yaitu banyaknya suku kata setiap baris ( yaiku cacahing wanda saben sagatra).
• Guru lagu, huruf vokal yang berada pada akhiran baris ( tibane swara vokal ing saben pungkasan gatra).

Sedangkan tembang Durma adalah salah satu dari jenis tembang Macapat, Yang berasal dari kata “Munduring tata krama” yang artinya tata krama yang mundur. Maksudnya tembang ini menggambarkan contoh perilaku tata krama yang buruk seorang manusia. Tembang durma memiliki aturan:

• Guru gatra : 7 larik,
• Guru lagu :  a, i, a, a, i, a, i,
• Guru wilangan : 12, 7, 6, 7, 8, 5, 7,

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentangmacam-macam tembang Macapatpada

yomemimo.com/tugas/6267080

#BelajarBersamaBrainly