Berikut cerita nya:

Pada suatu zaman di desa kecil yang damai, hiduplah seekor Bulus Jimbung. Bulus Jimbung adalah seekor tikus yang lucu dan ceria. Ia tinggal di sebuah gua kecil di dekat sungai dengan saudara-saudaranya. Bulus Jimbung adalah anggota keluarga yang paling kecil, tetapi ia memiliki semangat petualang yang besar.

Suatu hari, Bulus Jimbung mendengar sebuah cerita menarik dari tikus-tikus dewasa di desanya. Mereka menceritakan tentang sebuah harta karun yang tersembunyi di hutan belantara yang jauh. Bulus Jimbung merasa penasaran dan bersemangat. Ia memutuskan bahwa ia akan mencari harta karun tersebut.

Tanpa ragu, Bulus Jimbung berangkat pada pagi hari yang cerah. Ia meninggalkan gua dan melintasi ladang-ladang yang hijau dan perbukitan yang curam. Bulus Jimbung terus berjalan dengan semangat yang tak tergoyahkan, meskipun ia masih kecil dan memiliki banyak tantangan di depannya.

Setelah berjalan sepanjang hari, Bulus Jimbung akhirnya tiba di hutan belantara yang legendaris. Hutan itu penuh dengan pepohonan tinggi dan semak belukar yang lebat. Bulus Jimbung berjalan dengan hati-hati, menghindari akar-akar dan dahan-dahan yang menjulang. Ia melompat-lompat dan berkeliling di antara semak-semak yang lebat.

Saat matahari hampir terbenam, Bulus Jimbung menemukan petunjuk yang ditinggalkan oleh para penjelajah sebelumnya. Petunjuk itu membawanya ke sebuah batu besar di tengah hutan. Bulus Jimbung mengangkat batu itu dengan usaha yang besar dan terkejut melihat lubang kecil di bawahnya.

Dengan penuh semangat, Bulus Jimbung merangkak masuk ke dalam lubang tersebut. Ia merasa berdebar-debar dan tak sabar untuk menemukan harta karun yang legendaris. Namun, setelah merangkak selama beberapa saat, ia terjebak di terowongan yang sempit.

Bulus Jimbung merasa panik dan ketakutan. Ia mencoba berputar dan berusaha melepaskan diri, tetapi semakin ia bergerak, semakin ia terjebak. Pikirannya mulai keluar dari keadaan putus asa saat ia mendengar suara gemuruh di kejauhan.

Ternyata, suara gemuruh itu berasal dari keluarganya. Mereka telah mengikuti jejak Bulus Jimbung dan menemukannya terjebak di terowongan. Dengan kekuatan mereka yang bersatu, mereka mendorong dan menarik Bulus Jimbung keluar dari terowongan yang sempit.

Bulus Jimbung merasa sangat bersyukur atas bantuan saudara-saudaranya. Mereka semua pulang ke gua dengan selamat. Bulus Jimbung menyadari bahwa petualangan itu mungkin terlalu besar baginya saat ini. Ia mengerti bahwa penting untuk menghargai