PT Maju Jaya mengolah produk menggunakan sistim harga pokok standar.

Berikut ini adalah pertanyaan dari rdeny16 pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

PT Maju Jaya mengolah produk menggunakan sistim harga pokok standar. Th 2021 besarnya harga pokok standar untuk mengolah satu satuan produk adalah sbb : Bahan baku 10 kg @ Rp.20 =Rp.200 Tenaga Kerja langsung 6 jam @ Rp.60 = Rp.360,- Overhead pabrik (tarip berdasar jam tenaga kerja langsung) : Tetap : 5 jam @ Rp.10 = Rp.50 Variabel : 5 jam @ Rp.10 = Rp.50 = Rp.100 Jumlah = Rp.660,- ======== Kapasitas normal produksi perusahaan adalah 40.000 satuan produk atau sebesar 210.000 jam kerja langsung setahun. Pada tgl.1 januari 2021 terdapat produk dalam proses 5.000 satuandengan tingkat penyelesian 50 % bahan baku dan 40 % biaya konversi dengan nilai sebesar harga pokok standar. Selama tahun 2021 produk yang selesai dan masuk gudang 38.000 satuan. Pada tgl.31 Desember 2021 terdapat produk dalam proses sebesar 8.000 satuan dengan tingkat penyelsaian 75 % bahan baku dan 70 % biaya konversi. Data biaya dalam tahun2021 sbb : Bahan baku yg dibeli 500.000 kg @ Rp.15,50, bahan baku yang dipakai 415.000 kg Biaya Upah Langsung sebesar 205 jam dengan tarip upah sesungguhnya Rp.52 /jam. Biaya Overhead pabrik sebesar Rp.4.200.000,- Dari data tsb saudara diminta : 1) Menghitung dan menganalisa selisih, selisih harga bahan baku dihitung pada saat dibeli dan saat dipakai, selisih biaya overhead menggunakan metode 2 dan 3 selisih 2) Membuat Jurnal yang diperlukan dengan metode single plan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Untuk menjawab pertanyaan Anda, pertama-tama kita perlu mengumpulkan informasi yang diperlukan dari data yang diberikan.

Harga pokok standar: Rp 660

Kapasitas normal produksi perusahaan: 40.000 satuan produk atau 210.000 jam kerja langsung setahun

Produk dalam proses pada awal tahun: 5.000 satuan dengan tingkat penyelesaian 50% bahan baku dan 40% biaya konversi

Produk yang selesai dan masuk gudang selama tahun: 38.000 satuan

Produk dalam proses pada akhir tahun: 8.000 satuan dengan tingkat penyelesaian 75% bahan baku dan 70% biaya konversi

Harga bahan baku saat dibeli: Rp 15,50 per kg

Bahan baku yang dibeli selama tahun: 500.000 kg

Bahan baku yang dipakai selama tahun: 415.000 kg

Biaya upah langsung selama tahun: Rp 205 jam dengan tarip upah Rp 52 per jam

Biaya overhead pabrik selama tahun: Rp 4.200.000

Sekarang, kita dapat mulai menjawab pertanyaan Anda:

Menghitung dan menganalisa selisih, selisih harga bahan baku dihitung pada saat dibeli dan saat dipakai, selisih biaya overhead menggunakan metode 2 dan 3 selisih

a) Selisih harga bahan baku dihitung pada saat dibeli dan saat dipakai:

Selisih harga bahan baku dihitung dengan mengurangi harga bahan baku saat dipakai dari harga bahan baku saat dibeli.

Harga bahan baku saat dibeli: 500.000 kg * Rp 15,50/kg = Rp 7.750.000

Harga bahan baku saat dipakai: 415.000 kg * Rp 20/kg = Rp 8.300.000

Selisih harga bahan baku: Rp 8.300.000 - Rp 7.750.000 = Rp 550.000

b) Selisih biaya overhead menggunakan metode 2 dan 3 selisih:

Metode 2: Biaya overhead yang terdistribusi ke produk selesai dikurangi biaya overhead yang terdistribusi ke produk dalam proses pada akhir tahun.

Biaya overhead yang terdistribusi ke produk selesai: 38.000 satuan * Rp 660/satuan = Rp 25.480.000

Biaya overhead yang terdistribusi ke produk dalam proses pada akhir tahun: 8.000 satuan * (75% * Rp 660/sat

lanjut ke pertanyaan kedua, yaitu membuat jurnal yang diperlukan dengan metode single plan.

Untuk membuat jurnal yang diperlukan dengan metode single plan, kita perlu mengumpulkan informasi tentang aktivitas produksi, biaya yang terjadi, dan pencatatan yang diperlukan.

Berikut adalah jurnal yang diperlukan dengan metode single plan:

Pada awal tahun, ada 5.000 satuan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian 50% bahan baku dan 40% biaya konversi. Ini berarti bahwa sebesar 50% dari harga pokok standar telah terjadi untuk bahan baku, dan sebesar 40% dari harga pokok standar telah terjadi untuk biaya konversi.

Jurnal:

Debit Credit

Bahan Baku (Rp 200 * 50%) Rp 100

Tenaga Kerja Langsung (Rp 360 * 40%) Rp 144

Overhead Pabrik (Rp 100 * 40%) Rp 40

Produk Dalam Proses (Rp 660 * 40%) Rp 264

Selama tahun, perusahaan membeli bahan baku sebanyak 500.000 kg dengan harga Rp 15,50 per kg. Ini akan dicatat sebagai pembelian bahan baku.

Jurnal:

Debit Credit

Bahan Baku Rp 7.750.000

Kas Rp 7.750.000

Selama tahun, perusahaan menggunakan 415.000 kg bahan baku untuk memproduksi produk. Ini akan dicatat sebagai penggunaan bahan baku.

Jurnal:

Debit Credit

Bahan Baku Rp 8.300.000

Produk Dalam Proses Rp 8.300.000

Selama tahun, perusahaan membayar upah langsung sebesar Rp 205 jam dengan tarip upah Rp 52 per jam. Ini akan dicatat sebagai biaya upah langsung.

Jurnal:

Debit Credit

Tenaga Kerja Langsung Rp 10.660

Kas Rp 10.660

Selama tahun, perusahaan mengalami biaya overhead pabrik sebesar Rp 4.200.000. Ini akan dicatat sebagai biaya overhead pabrik.

Jurnal:

Debit Credit

Overhead P

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh pecintasolawatnabi10 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 24 Mar 23