Berikut ini adalah pertanyaan dari zaria4 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Buatlah pantun menyindir sifat teman dalam bahasa Sunda
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Kategori Soal : Bahasa Sunda - Sisindiran
Kelas : VIII (2 SMP)
Pembahasan :
Dalam sastra atau puisi Sunda, pantun disebutnya sisindiran. Dalam sastra Sunda juga ada jenis puisi yang disebut carita pantun. Tetapi carita pantun berbeda dengan pantun dalam sastra Indonesia atau sisindiran dalam sastra Sunda.
Jika dilihat dari bentuk isinya, ada dua jenis puisi Sunda, yaitu puisi yang isinya berupa cerita dan puisi yang isinya tidak berupa cerita. Contoh puisi Sunda yang isinya berupa cerita yaitu seperti carita pantun dan wawacan. Sedangkan contoh puisi Sunda yang isinya tidak berupa cerita adalah seperti sisindiran, guguritan, mantra, sajak dan kawih.
Dari penjelasan di atas terlihat bedanya antara pantun yang ada dalam sastra Indonesia (atau sisindiran dalam sastra Sunda) dengan carita pantun yang ada dalam sastra Sunda. Di bawah ini adalah contoh pantun atau sisindiran dalam bahasa Sunda yang menyindir sifat teman :
Digawe mah di Cianjur
ulin ka Jabodetabek
Budi mah sok ngeleg batur
mun dieleg gampang ngambek
Contoh pantun atau sisindiran di atas adalah sisindiran jenis paparikan. Ada tiga jenis sisindiran, yaitu paparikan, rarakitan dan wawangsalan. Dalam satu bait paparikan dan rarakitan ada empat baris. Sedangkan dalam satu bait wawangsalan hanya ada dua baris. Dalam satu baris sisindiran biasanya ada delapan suku kata
Dalam sisindiran ada bagian yang merupakan sampiran dan ada bagian yang merupakan isi. Dalam paparikan dan rarakitan, baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan baris keempat merupakan isi. Sedangkan dalam wawangsalan, baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
Kelas : VIII (2 SMP)
Pembahasan :
Dalam sastra atau puisi Sunda, pantun disebutnya sisindiran. Dalam sastra Sunda juga ada jenis puisi yang disebut carita pantun. Tetapi carita pantun berbeda dengan pantun dalam sastra Indonesia atau sisindiran dalam sastra Sunda.
Jika dilihat dari bentuk isinya, ada dua jenis puisi Sunda, yaitu puisi yang isinya berupa cerita dan puisi yang isinya tidak berupa cerita. Contoh puisi Sunda yang isinya berupa cerita yaitu seperti carita pantun dan wawacan. Sedangkan contoh puisi Sunda yang isinya tidak berupa cerita adalah seperti sisindiran, guguritan, mantra, sajak dan kawih.
Dari penjelasan di atas terlihat bedanya antara pantun yang ada dalam sastra Indonesia (atau sisindiran dalam sastra Sunda) dengan carita pantun yang ada dalam sastra Sunda. Di bawah ini adalah contoh pantun atau sisindiran dalam bahasa Sunda yang menyindir sifat teman :
Digawe mah di Cianjur
ulin ka Jabodetabek
Budi mah sok ngeleg batur
mun dieleg gampang ngambek
Contoh pantun atau sisindiran di atas adalah sisindiran jenis paparikan. Ada tiga jenis sisindiran, yaitu paparikan, rarakitan dan wawangsalan. Dalam satu bait paparikan dan rarakitan ada empat baris. Sedangkan dalam satu bait wawangsalan hanya ada dua baris. Dalam satu baris sisindiran biasanya ada delapan suku kata
Dalam sisindiran ada bagian yang merupakan sampiran dan ada bagian yang merupakan isi. Dalam paparikan dan rarakitan, baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan baris keempat merupakan isi. Sedangkan dalam wawangsalan, baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ilukman dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 27 Feb 18