Wangsulana pitakon-pitakon gegayutan karo tembang pangkur!1) apa irah-irahan kang mathuk

Berikut ini adalah pertanyaan dari morathami7239 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Wangsulana pitakon-pitakon gegayutan karo tembang pangkur!1) apa irah-irahan kang mathuk kangge tembang pangkur kasebut?2) gatra "nut jaman kepungkur tetep njawiyi" kepriye guru wilangan lan guru lagune?3) kaharjane bangsa ginayuh amarga kahanane indonesia kepriye4) "karukunan kang jinagi" apa tujuane5) gatra "seni", sastra lan budaya adiluhung?​.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Tembang pangkur kui salah sijine tembang sing ono nang boso jowo. Irah-irahan kang mathuk yaiku ngomongke fitrahe mannugso. Guru wilangan saka nut jaman kui ono bahasane yaiku 5 wilangan banjur guru lagune ono 3. Kaharjane bangsa saiki iso diarani makmur. Tujuan karukunan kui maksude dewe kudu rukun ben iso penak uripe. Gatra seni kui pasti ono nang tembang pangkur iki

Pembahasan:

Tembang macapat merupakan salah satu karya sastra Jawa berupa tembang dan syair tradisional Jawa. Hampir mirip dengan Temban Jawa dalam budaya Jawa, ada juga karya sastra  serupa di daerah lain seperti Bali, Sasa, Sunda dan Madura. Bahkan, ditemukan pula dalam budaya Palembang dan Banjarmasin dalam bentuk puisi sastra daerah.

 Lagu Makapat muncul menjelang akhir pemerintahan kerajaan Majapahit dan disebarluaskan serta dipopulerkan oleh Warisongo dalam dakwah. Temban, salah satu karya sastra Jawa kuno dari periode Neo-Mataram, biasanya ditulis dalam bentuk prosa atau gangkaran makapat meter. Alias ​​​​tidak dianggap sebagai karya sastra semata, hanya sebagai daftar isi.

 Contoh  sastra  Jawa antara lain Serat Wulangreh, Kalatidha dan Wedhatama. Ada tiga jenis puisi tradisional yang ditulis dalam bahasa Jawa: lagu kecil, lagu tengah, dan lagu Gede. Berdasarkan kelompok jenisnya, lagu macapat termasuk dalam potongan kecil dan sedang. Gaya Tembang Gedhe biasanya dikaitkan dengan Kakawin atau puisi tradisional Jawa kuno.

 Lagu Makapat memiliki ketentuan yang  dibandingkan dengan lagu Kakkawin dalam aplikasinya, dan juga menggunakan bahasa Jawa yang lebih sederhana. Lagu Kakawin juga biasanya  menggunakan bahasa Jawa Kuno yang banyak mengandung bahasa Sansekerta. Lagu-lagu makapat menggunakan bahasa Jawa, namun kurang memperhatikan suku kata yang panjang dan pendek.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut mengenai ukara camboran pada yomemimo.com/tugas/8999541

#BelajarBersamaBrainly #SPJ4

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mhamadnoval1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 13 Nov 22