Tembang ing ndhuwur isine njlentrene babagan larangan ngomentari saben tumindake wong liya. Ndelok wong liwat sedhela wis dimaoni, nanging saiki wis lumrah kedaeyane. Amanat si dienggo yoiku awakdhewe ojo seneng maoni marang wong liya. Amarga ora mesthi apa sing kene lakokne luwih apik tinimbang wong kasebut.

Tembang diatas berisi  penjelasan tentang larangan mengomentari (maoni) setiap perbuatan orang lain. Melihat orang lewat sebentar saja sudah berkomentar, namun zaman sekarang hal itu sudah wajar terjadi. Amanat yang dipakai adalah kita jangan suka mengomentari orang lain. Karena belum tentu apa yang kita kerjakan lebih baik daripada orang tersebut.

Penjelasan:

Soal diatas merupakan salah satu larik yang terdapat dalam pupuh Durma dalam serat Wulangreh bait ke-110 yang berjudul "Telung Perkara Sesiku". Bait ini merupakan lanjutan bait ke-109 yang menceritakan tentang beberapa perkara yang harus dihindari oleh kita, Perkara tersebut berupa jangan sombong, jangan suka menghina dan jangan suka mengomentari orang lain. Jika kita mampu menghindairnya, maka kita tergolong orang yang tinggi ilmunya.

Serat Wulangreh sendiri merupakan serat yang diciptakan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana IV. Serat ini mengandung ajaran mengenai cara perilaku orang yang memiliki nilai luhur dan nilai moral tinggi, yang digunakan dalam membangun budi pekerti dan olah spiritual. Adapun pupuh Durma dalam serat Wulangreh terdiri dari 12 pada (bait), yang mengajarkan tentang cara mengendalikan hawa nafsu.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang contoh tambang Macapat Durma yomemimo.com/tugas/9821636

2. Materi tentangcontoh serat Wulangreh pupuh Durma bait ke-106yomemimo.com/tugas/27656819

3. Materi tentang contoh serat Wulangreh pupuh Durma bait ke-107 yomemimo.com/tugas/38560223

Detail jawaban

Kelas  : SMP

Mapel : Bahasa Jawa

Bab     : Serat Wulangreh

Kode   :            

#AyoBelajar