Jawaban:

Dengan berjalannya waktu dan kemajuan zaman, kini tari remo juga dibawakan oleh para putri, maka muncul istilah “tari remo ala putri”. Latihan dan latihan tari antara tari remo gaya putri dan gaya laki-laki atau anak laki-laki tidak berbeda. Mereka mengekspresikan karakter tari remo yang berpusat pada gerakan kaki yaitu rempeg rampak, rikat cukat, dan dinamis. Yang membedakan tari remo gaya feminim dan gaya maskulin adalah pada busana pemakainya. Jika sang putri memakai sanggul, mekak rampak yang ditutup dengan jaring selempang yang disampirkan di bahu bagian tersebut. Sedangkan pria berbusana gaya Surabaya, Sawunggalingan, Malangan, dan Jombangan. Gelang ring atau gelang kaki dari klinthingan di kaki kanan tetap dibuat oleh putra putri. Perangkat kostum (harta) ini masih digunakan karena suara klinthingan yang dimainkan dengan rempeg rampak, diiringi gamelan dapat menambah semangat saya terhadap tari remo. Karena itulah generasi muda di Jawa Timur harus berlatih tari remo. karena tarian ini sudah menjadi tarian wajib dalam upacara-upacara tertentu. Tarian warisan nenek moyang ini harus dilestarikan agar tetap lestari. Sementara generasi muda memiliki banyak hal untuk ditawarkan, tidak sulit untuk menemukan penari berbakat untuk tampil dalam pertunjukan tertentu kapan pun dibutuhkan.

Semoga membantu ^^