17 pupuh bahasa sunda

Sekar Ageung
1. Kinanti
Watek:
Menggambarkan perasaan sedang menanti (nungguan), khawatir (deudeupeun), atau rasa sayang (kanyaah).

2. Sinom
Watek:
nggambarkan rasa gembira (gumbira) atau rasa sayang (kadeudeuh).

3. Asmarandana
Watek:
Menggambarkan rasa asmara (kabirahian), cinta kasih (deudeuh asih), atau rasa sayang (nyaah).

4. Dangdanggula
Watek:
Menggambarkan rasa kedamaian (katengtreman), keindahan (kawaasan), keagungan (kaagungan), atau kegembiraan (kagumbiraan).


Sekar Alit
5. Pucung
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek) terhadap diri sendiri, atau benci (keuheul) karena tidak setuju hati.

6. Wirangrong
Watek:
Menggambarkan rasa malu (kawiwirangan), malu oleh perilaku sendiri.


7. Maskumambang
Watek:
Menggambarkan rasa kesedihan (kanalangsaan), sedih dengan sakit hati.

8. Ladrang
Watek:
Menggambarkan rasa lelucon (banyol) dengan maksud menyindir (nyindiran)

9. Balakbak
Watek:
Menggambarkan lelucon (heureuy) atau komedi (banyol).

10. Magatru
Watek:
Menggambarkan rasa sedih, penyesalan (handeueul) oleh perilaku sendiri, atau menasehati (mapatahan).

11. Lambang
Watek:
Menggambarkan rasa lelucon (banyol) tetapi banyol yang mengandung hal yang harus dipikirkan.

12. Jurudemung
Watek:
Menggambarkan rasa bingung, susah dengan apa yang harus dilakukan (pilakueun).

13. Gurisa
Watek:
Menggambarkan orang yang sedang melamun (ngalamun) atau melamun kosong (malaweung)

14. Gambuh
Watek:
Menggambarkan rasa sedih (kasedih), susah (kasusah), atau sakit hati (kanyeri).

15. Mijil
Watek:
Menggambarkan rasa bersedih (kasedih) tetapi dengan penuh harapan.

16. Pangkur
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek) yang tersimpan dalam hati atau menghadapi tugas yang berat.

17. Durma
Watek:
Menggambarkan rasa marah (ambek), besar hati (gedé haté), atau semangat (sumanget)