Berikut ini adalah pertanyaan dari Purwatinabila13 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Masyarakat Jawa mengenal beberapa bentuk gaya bahasa yang memiliki fungsi sebagai piwulang (pembelajaran) secara lisan. Gaya bahasa yang dituturkan secara turun temurun dalam kehidupan masyarakat Jawa tersebut sering dikenal sebagai pepatah (peribahasa Jawa) yang dalam bahasa Jawa masyarakat sering menyebutnya dengan nama paribasan, bebasan, dan saloka.
Masyarakat Jawa mengenal beberapa bentuk gaya bahasa yang memiliki fungsi sebagai piwulang (pembelajaran) secara lisan. Gaya bahasa yang dituturkan secara turun temurun dalam kehidupan masyarakat Jawa tersebut sering dikenal sebagai pepatah (peribahasa Jawa) yang dalam bahasa Jawa masyarakat sering menyebutnya dengan nama paribasan, bebasan, dan saloka.Ketiga bentuk pepatah Jawa tersebut merupakan bentuk gaya bahasa yang berisi pitutur bijak yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa dalam menyampaikan nasihat, teguran, maupun sindiran kepada orang lain. Paribasan, bebasan, dan saloka merupakan bentuk pepatah Jawa yang dibedakan berdasarkan gaya penyampaiannya. Untuk lebih mengenal ketiga bentuk pepatah Jawa beserta contohnya tersebut, simak lebih lanjut ulasan kami berikut ini.
Pepatah Jawa Paribasan
Pepatah Jawa ParibasanParibasan yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar (kiasan) lan ora ngemu surasa pepindhan (terjemahan; Paribasan (Jawa) yaitu kata-kata (dalam bahasan Jawa) yang tetap dalam penggunaannya, yang memiliki makna (kiasan) dan tidak mengandung makna pengandaian (bermakna konotatif)).
Pepatah Jawa ParibasanParibasan yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar (kiasan) lan ora ngemu surasa pepindhan (terjemahan; Paribasan (Jawa) yaitu kata-kata (dalam bahasan Jawa) yang tetap dalam penggunaannya, yang memiliki makna (kiasan) dan tidak mengandung makna pengandaian (bermakna konotatif)).Secara umum paribasan merupakan bentuk gaya bahasa (Jawa) yang berisi kata-kata yang dalam penggunaannya tidak boleh dialih bahasakan. Paribasan menggunakan bahasa jawa secara lugas, jelas dan tidak menggunakan pengandaian, perbandingan, atau perumpamaan. Kata-kata atau gaya bahasan dalam paribasan berisi nasihat, teguran, atau sindiran kepada orang lain.
Penjelasan:
JADIKAN JAWABAN TERCERDAS YA, PLEASE LAGI BUTUH
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh andrechristianto8 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 06 Jan 22