Berikut ini adalah pertanyaan dari xpfransiskus pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penjelasan :
Bharatayuddha (Dewanagari:भारतयुद्ध; Jawa:ꦨꦴꦫꦠꦪꦸꦢ꧀ꦝ; Bali: ᬪᬵᬭᬢᬬᬸᬤ᭄ᬟ; IAST: Bhāratayuddha) adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut kisah perang besar antara keluarga Pandawa melawan Korawa, tokoh utama wiracarita Mahabharata. Kata Bhāratayuddha merupakan kata Sanskerta yang berarti "Perang keturunan Bharata". Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wiracarita terkenal dari India yang telah diadaptasi di Jawa sebagai karya seni dalam bentuk kakawin dan wayang.
Lokasi Kurusetra (Kurukshetra)
Hasil dimenangkan pihak Pandawa
Pihak terlibat
- Lima putra Pandu (Pandawa) dan sekutunya, dipimpin oleh Yudistira
- Seratus putra Dretarastra (Korawa) dan sekutunya, dipimpin oleh Duryodana
Tokoh dan pemimpin
Yudistira → Bisma†
Trustajumena → Durna (Drona)†
(Drestadyumna) † → Karna†
Resi Seta (Sweta) † → salya†
Gatotkaca† → Aswatama
Arjuna → Dursasana†
Bima → Duryodana†
Nakula → Sengkuni†
Sadewa → Jayadrata†
Setyaki → wikarna†
Abimanyu† → Krepa
Pancawala†
Korban
Hampir semua prajurit. → Hampir semua prajurit (bergabung dengan Pandawa).
Istilah Bharatayuddha diambil dari judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuno yang ditulis pada tahun 1157 oleh Empu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri. Sebenarnya kitab Bharatayuddha yang ditulis pada masa Kediri itu untuk simbolisme keadaan perang saudara antara Kerajaan Kediri dan Jenggala yang sama-sama keturunan Raja Erlangga. Keadaan perang saudara itu digambarkan seolah-olah seperti yang tertulis dalam Kitab Mahabarata karya Byasa, yaitu perang antara Pandawa dan Korawa yang sebenarnya juga keturunan Byasa sang penulis.
Kisah Kakawin Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta.
Di Yogyakarta, cerita Bharatayuddha ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana V. Penulisannya dimulai pada 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848.
Segituh doang yang saya tahu
Maaf kalau salah ya
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh IlhamDaffa13 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 27 Jun 22