contoh tembang dhandhanggula​

Berikut ini adalah pertanyaan dari rizkiagung2102 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Contoh tembang dhandhanggula​
contoh tembang dhandhanggula​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Contoh Tembang Dhandhanggula

1) Yogyanira kang para prajurit

Lamun bisa samiyo anuladha

Duk ing nguni caritane

Andelira sang Prabu

Sasrabau ing Maespati

Aran Patih Suwanda

Lelabuhanipun

Kang ginelung tri prakara

Guna kaya purun ingkang den antepi

Nuhoni trah utama

Artinya:

Sepantasnya para prajurit

Hendaknya bisa mencontoh

Seperti cerita zaman dahulu

Kepercayaan Sang Prabu

Sasrabau di Maespati

Bernama Patih Suwondo

Lelabuhannya

Yang dibingkai tiga perkara

Berguna seperti mau dipegang teguh

Meniru keluarga utama.

2) Langkung ana jamane narpati,

nora nana pan ingkang nanggulang,

wong desa iku wadale,

kang duwe pajek sewu,

pan sinuda dening Narpati,

mung metu satus dinar,

mangkana winuwus,

jamanira pan pinetang,

apan sewu wolungatus anenggih,

ratune nuli sima.

Artinya:

Lebih aman zamannya raja,

Tidak ada yang menghalangi,

Orang desa itu biasanya,

Yang mempunyai pajak seribu,

Dikurangi oleh Sang Prabu,

Hanya keluar seratus dinar,

Begitu akhirnya,

Zamannya tidak ada hitungan,

Hanya seribu delapan ratus nilainya,

Rajanya akhirnya hilang.

3) Hang tekan kadhatone sami,

Nuli rusak iya nungsa Jawa,

Nora karuwan tatane,

Pra nayaka sadarum,

Miwah manca negara sami,

Pada sowang-sowangan,

Mangkana Winuwua,

Mangka Allahu tangala,

Anjenengken Sang Ratu Asmara kingkin,

Bagus maksih taruna.

(Jaya Baya, Ramalan Musabar)

Artinya:

Hilang sampai kerajaan semua,

Kemudian rusak karena orang Jawa,

Tidak karuwan adatnya,

Para abdi dalem semua,

Juga negara tetangga,

Pada silaturahmi,

Begitu katanya,

Kemudian Allah S.W.T.

Menamakan Sang Ratu Asmara Kingkin,

Cakap masih muda.

4) Iku mulih jenenge Narpati,

Wadya punggawa sujud sadaya,

Tur padha rena prentahe,

Kadhatone winuwus,

Ing Kediri ingkang satunggil,

Kang siji tanah Ngarab,

Kartajamanipun,

Duk samana pan pinetang,

Apan sewu lwih sangang atus anenggih,

Negaranira rengka.

(Jaya Baya, Ramalan Musabar)

Artinya:

Nama raja sudah kembali baik,

Para prajurit dan punggawa bersujud semua,

Juga pada senang perintahnya,

Kerajaannya sudah ada,

Di Kediri yang satu,

Yang satunya di tanah Arab,

Aman zamannya,

Pada waktu itu dihitung telah,

Tahun seribu sembilan ratus,

Negaranya pecah.

5) Wus ndilalah kersaning Hyang Widhi,

Ratu Peranggi anulya prapta,

Wadya tambuh Wilangane,

Prawirane kalangkung,

Para ratu kalah ngajurit,

Tan ana kang nanggulang,

Tanah Jawa gempur,

Wus Jumeneng tanah Jawa,

Ratu Prenggibet budi kras anglangkungi,

Tetep neng tanah Jawa.

(Jaya Baya, Ramalan Musabar)

Artinya:

Sudah menjadi kehendak Allah,

Ratu Parenggi segera datang,

Pasukannya bilangannya bertambah,

Kekuatannya berlebih,

Para raja kalah berperang,

Tidak ada yang menghalangi,

Tanah Jawa digempur,

Sudah berdiri tanah Jawa,

Raja Prenggi menjadi raja sangat keras melebihi,

Tetap di Tanah Jawa.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kheysaayurismanovian dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 29 Dec 22