pitutur kang becik bima ing crita bungkus​

Berikut ini adalah pertanyaan dari fthrahma pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Pitutur kang becik bima ing crita bungkus​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kisah Bima Bungkus

Bima Bungkus adalah satu satu lakon cerita wayang. Kisah ini menceritakan negara Astina yang sedang gundah karena Dewi Kunthi melahirkan anak yang berwujud bungkus. Hal tersebut membuat gempar kerajaan, kemudian beraneka ragam senjata digunakan untuk memecah bayi bungkus tersebut tetapi tak ada hasil sama sekali.

Akhirnya atas petunjuk Begawan Abiyasa, bayi bungkus tersebut dihadapkan pada gajah Sena, putra Begawan yang berwujud gajah. Dan ketika itu masuklah Batara Uma ke dalam bungkus, yang kemudian merias dengan pakaian khas kain bang bintulu, kuku pancanaka dan gelang candrakirana. Tak berselang lama Gajah Sena kemudian menyeruduk dan menginjak-injak bayi bungkus. Pecahlah dan lahirlah Bima, putra kedua dari Dewi Kunthi. Kelahiran Bima menjadi kekuatan Pandawa.

Pitutur Luhur Bima Bungkus

Pesan simbolik yang dapat kita tanamkan bagi anak didik kita melalui kisah ini adalah bahwa apabila ingin mendapatkan inti pengetahuan sejati terkadang harus menempuh ujian fisik dan mental sangat berat, perlu ketajaman pikiran dan pemahaman permasalahan secara mendalam. Ini tersirat pada saat Bima akan lahir ke dunia mengalami banyak rintangan. Ini mengajarkan kepada anak didik kita bahwa untuk menggapai cita-cita diperlukan perjuangan dan pengorbanan, pengendalian diri dari segala nafsu yang menggoda.

Selanjutnya sebelum pecah bungkusnya, Bima telah dimasuki oleh Batara Uma ke dalam tubuhnya dengan memberikan pakaian dan senjata. Ini diartikan sebagai wujud doa orang tua kepada anaknya ketika dalam kandungan. Doa orang tua sangat penting bagi tumbuhnya akhlak dan budi pekerti anak. Dengan doa inilah anak hidup kuat, bisa meninggalkan perilaku buruk, mampu berkarya bagi diri sendiri, keluarga maupun negara. Ini merupakan manunggaling kawula-Gusti, menyatunya manusia dengan penciptanya, Sang Hyang Tunggal.

Wayang memang bisa menjadi salah satu media penanaman budi pekerti dalam pembelajaran Bahasa Jawa. Sekolah sebagai lembaga tempat menimba beragam ilmu pengetahuan tentu banyak berperan dalam membentuk perilaku siswa. Salah satunya adalah nilai-nilai karakter dalam budaya Jawa. Banyak amanat dari cerita wayang yang bisa dipetik, karena selain mengandung tuntunan (suri tauladan), wayang juga bisa menjadi tontonan atau hiburan. (tj3/2)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mulyaninina533 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 23 May 22