Kecap kantetan endosentris adalah konsep linguistik yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara kata-kata dalam sebuah kalimat atau frasa di dalam bahasa Jawa. Istilah "kantetan" dalam bahasa Jawa berarti "hubungan" atau "keterkaitan".

Dalam kecap kantetan endosentris, kata-kata atau frasa-frasa dalam sebuah konstruksi memiliki hubungan semantis yang erat dan saling bergantung satu sama lain. Artinya, kata-kata atau frasa-frasa tersebut membentuk sebuah kesatuan yang memiliki makna yang lebih spesifik atau terperinci daripada makna individu dari masing-masing komponennya.

Contoh umum dari kecap kantetan endosentris dalam bahasa Jawa adalah pembentukan kata kerja dengan menggunakan awalan dan akhiran yang mengubah kata benda menjadi kata kerja yang lebih spesifik. Misalnya, kata "nggoleki" yang berasal dari kata benda "golek" yang berarti "mencari". Dalam hal ini, kata kerja "nggoleki" memiliki makna yang lebih khusus daripada kata benda "golek", karena menekankan tindakan atau aktivitas mencari.

Selain itu, kecap kantetan endosentris juga dapat ditemukan dalam pembentukan frasa kata benda yang lebih spesifik melalui penambahan kata penentu atau penghubung. Misalnya, frasa "buku pelajaran" yang terdiri dari kata benda "buku" dan kata sifat "pelajaran". Gabungan kedua kata tersebut membentuk sebuah frasa yang secara spesifik merujuk pada jenis buku yang digunakan untuk keperluan belajar.

Dalam kecap kantetan endosentris, kesatuan makna yang dihasilkan oleh hubungan antara kata-kata atau frasa-frasa tersebut memungkinkan penyampaian informasi yang lebih tepat dan terperinci. Konsep ini memainkan peran penting dalam struktur bahasa Jawa dan berkontribusi pada kekayaan ekspresi dan kejelasan dalam komunikasi.