Jawaban:

Surga Tersembunyi

Rima, bawalah aku terbang kepada awan yang melindungi angkasa.

Irama deburan ombak menyapu goresan di pasir pantai, khatulistiwa tersenyum seolah menyapa.

Setelah ku berlari pijakkan kaki, angin kencang berhembus menerbangkan anak rambut, menari-nari bersama tarian pohon kelapa.

Volume bertambah, bunyinya keras pada ujung lautan.

Apakah ratusan fauna dan flora didalam laut dapat mendengarnya?

Nyatanya aku duduk membelah samudra dari kapal.

Apakah aku akan lelah, karena selalu terpana melihat banyaknya ikan melompat keluar dari selimut biru.

Tempat hijau berbentuk acak itu menjadi tujuan pemberhentian berikutnya.

Alangkah senangnya kala netra mendapati lebih banyak flora disana.

Lintasan laut yang panjang itu memantik tawa riang dari mulutku, lebih banyak lagi jenis fauna yang kutemukan disana.

Indah, menawan, hanya sayang sekali, pemandangan itu terganggu pengunjung yang membuang sampahnya di sembarang tempat.

Namun itu hal yang sangat disayangkan sekali, tempat ini akan jauh lebih indah jika sampah anorganik itu lenyap. Walau begitu, tak bisa dipungkiri jika Surga Tersembunyi ini justru membuatku tak ingin pulang selamanya.

Mapel : Bahasa Indonesia/Sastra Indonesia

Btw ini disuruh buat puisi dari nama ya? Ini aku bikinnya bahasa Indonesia, karena gak disebutin bahasa daerah apa (?) Semoga membantu