Kelompok referensi dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya, dan sering

Berikut ini adalah pertanyaan dari Baktinoventian6600 pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Kelompok referensi dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembeliannya, dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam berperilaku. Oleh karena itu, konsumen selalu memonitor kelompok tersebut baik perilaku fisik maupun mentalnya. Silahkan anda sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kelompok referensi yang masing-masing dapat memberikan pengaruh yang berbeda

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kelompok referensi adalah sebuah kelompok yang dijadikan acuan oleh konsumen dalam pembentukan nilai-nilai dan perilaku mereka. Kelompok Referensi dapat bersifat normal, informal, atau besar, kecil. Ada tiga macam kelompok referensi yang masing-masing dapat memberikan pengaruh yang berbeda yaitu:

Penjelasan:

1. Kelompok keanggotaan (membership group).

Kelompok keanggotaan adalah kelompok dimana seseorang saat ini sedang menjadi anggotanya. Sebagai contoh seorang ibu yang menjadi anggota PKK di kampungnya. PKK merupakan kelompok keanggotaan bagi ibu itu. Ibu tersebut kemudian dapat membeli pakaian seperti yang dibeli oleh anggota lainnya. Seorang dosen pemasaran dapat menjadi anggota Forum Pemasaran Indonesia, membuatnya menjadi kelompok keanggotaan.

2. Kelompok aspirasi (aspiration group).

Ini merupakan kelompok dimana seseorang beraspirasi menjadi milik kelompok tersebut. Misalnya, American Express yang menawarkan tiga tingkatan kartu kredit (green, gold, dan platinum), mengiklankan "Membership has its privileges" dan menawarkan pelayanan yang berbeda pada para pemegang kartu yang berbeda. Sehingga anggota pemegang kartu gold dapat mewakili kelompok aspirasi bagi pemegang kartu green. Demikian pula, pemegang kartu platinium dapat mewakili kelompok aspirasi untuk pemegang kartu gold.

3. Kelompok disasosiatif (disassociative group).

Kelompok ini merupakan kelompok dengan mana individu-individu ingin menghindar dari identitas kelompok tersebut. Jadi, perilaku mereka cenderung untuk menciptakan jarak antara kelompok tersebut dengan diri mereka. Mereka ingin tampil beda dari anggota kelompok tersebut. Misalnya, kelompok DPRD Tingkat II dapat menjadi kelompok disasosiatif bagi salah seorang anggota DPRD Tingkat II yang tidak ingin mengenakan pakaian model safari (model safari sudah menjadi pakaian yang lazim dikenakan oleh anggota DPRD.

Sumber Referensi : BMP EKMA4216/Modul 4

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fandaelvirarosa195 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 10 Aug 22