Berikut ini adalah pertanyaan dari fathinghafari pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Tolong jawab dong
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Dosen Tafsir al-Qur’an UIN Suska Riau
Al-Qur’an merupakan pedoman dan tuntutan hidup umat Islam, baik sebagai individu maupun sebagai umat. Sebagai pedoman dan tuntutan hidup, al-Qur’an diturunkan Allah bukan hanya untuk sekedar dibaca secara tekstual, tetapi al-Qur’an untuk dipahami, dihayati serta diamalkan dalam sosial kehidupan bermasyarakat. Ayat pertamanya diwahyukan ketika Nabi sedang berkhalwat di Gua Hira’ di gunung cahaya (jabal al-nur) dekat Mekkah, dan ayat terakhir diturunkan hanya beberapa waktu sebelum wafatnya. Ayat-ayat itu di hafal oleh banyak sahabat dan secara lambat laun mulai dituliskan oleh sahabat-sahabat seperti ‘Ali dan Zaid. Akhirnya pada masa pemerintahan ‘Utsman, khalifah ketiga, teks definitive yang didasarkan pada salinan-salinan awal dan konfirmasi dari orang-orang yang pernah mendengar ayat-ayat itu dari mulut Nabi sendiri, disalin dan dikirim keempat penjuru dunia Islam.
Al-Qur’an dijadikan sebagai alat bedah untuk membedah segala macam permasalahan yang terjadi kala itu baik di masyarakat maupun permasalahan kepemerintahan. Bahkan Abu Bakar pernah berkata: “Kalau seandainya aku mencari tali kudaku, niscaya akan kutemukan dengan Al-Qur’an”. Begitulah, kuatnya pemahaman para sahabat terhadap al-Qur’an sehingga hidupnya menjadi lebih tertata dengan pedoman al-Qur’an. Namun saat ini, justru ada sebagian dari umat islam Indonesia yang berpikiran sekuler dan liberal, ia tidak menjadikan al-Qur’an sebagai rujukan utama. Pisau bedah yang mereka gunakan adalah karya-karya ilmuan barat, lalu yang dibedahnya adalah al-Qur’an. Sehingga mereka memahami isi al-Qur’an berdasarkan pemahaman ilmuwan barat. Sehingga pemahaman ini menjadi mengakar dan membudaya dalam lembaga-lembaga pendidikan lalu tentunya memberikan dampak terhadap bangsa dan negara di masa akan datang. Oleh karenanya, perlu dibangun karakter pendidikan yang berbasis Qur’ani sehingga dapat memberikan dampak Qurani pula pada karakter anak bangsa di masa akan datang. Karakter pendidikan yang berbasis agama akan memberikan warna terhadap karakter bangsa yang Qur’ani di masa akan datang. Rasulullah SAW dan para sahabat kala itu menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan. Bahkan ketika Aisyah r.a. ditanya mengenai akhlak Rasulullah, ia menjawab:“Akhlaq beliau adalah Al Qur’an.” [Hadits diriwayatkan oleh An Nasai]
Jika kita amati amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Bab 1, pasal 1 ayat 1 disebutkan beberapa kata kunci yang sebenarnya mengarah kepada nilai-nilai agama seperti ‘spiritual keagamaan’, ‘pengendalian diri’, ‘kepribadian’, ‘kecerdasan’, ‘akhlak mulia’, ‘masyarakat (sosial)’, yang mana seluruh point ini diajarkan di dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Oleh karena itu, bahwa negara harus memberikan ruang gerak yang luas kepada pendidikan Agama Islam masuk dalam kurikulum disekolah-sekolah maupun perguruan tinggi umum. Karena jumlah anak bangsa yang masuk disekolah umum jauh lebih besar dari pada pesantren dan atau madrasah.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh radenedo026 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 17 Dec 22