Penjelasan:

Dalam bahasa Sunda, gaya basa adalah gaya bahasa yang digunakan seseorang dalam berbicara atau menulis sesuai dengan situasi dan konteksnya. Berikut ini adalah pengertian dan contoh dari beberapa gaya basa dalam bahasa Sunda:

1. Mijalma: Gaya basa yang digunakan dalam komunikasi formal atau resmi, seperti dalam rapat, pidato, atau presentasi. Contoh: "Sakumaha kabéh, nya éta masalah nu kudu dibahas dina rapat ieu." (Saudara semua, inilah masalah yang harus dibahas dalam rapat ini.)
2. Kadalon: Gaya basa yang digunakan dalam komunikasi santai atau keluarga, seperti dalam percakapan sehari-hari. Contoh: "Heula, nya geus teu enggal nganjeng nyuhun, kudu nyadarkeun." (Hei, sudah tidak tahan nganjeng (tidur), harus sadar.)
3. Rarahulan: Gaya basa yang digunakan dalam komunikasi sopan atau ramah, seperti dalam percakapan dengan orang yang lebih tua atau orang yang dihormati. Contoh: "Nya pak, hoyong dijieun kapentingan keur anjeun." (Bapak, mohon dibuatkan permintaan untuk Anda.)
4. Ngumpamakeun: Gaya basa yang digunakan dalam komunikasi yang sopan atau formal, seperti dalam surat resmi atau undangan. Contoh: "Nya pak, saha kami ngundang anjeun pikeun ngalaksanakeun sidang di kantor kami." (Bapak, kami mengundang Anda untuk mengikuti sidang di kantor kami.)
5. Lalandian: Gaya basa yang digunakan dalam komunikasi yang santai atau tidak formal, seperti dalam percakapan dengan teman atau saudara. Contoh: "Nya aya, geus teu ngajangkung ka batur, kudu neangan." (Hei, sudah tidak tahan kelaparan, harus makan.)