Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya. Dia adalah sebuah

Berikut ini adalah pertanyaan dari agilmus7 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya. Dia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar. Dia mengumpulkan barang- barang bekas dan sejenisnya untuk dijual. Apa pun dilakukannya untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Dia adalah sebuah hal yang memalukan. Pada suatu hari di sekolah, aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa dia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari Keesokan harinya di sekolah, "Ibumu hanya memiliki satu mata?" Mereka semuamengejekku. Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini. Oleh sebab itu, aku berkata kepada ibuku, "Ibu, kenapa engkau tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?" Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini. Mungkin itu karena ibu tidak menghukumku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya. Malam itu, aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibu menangis di sana, dengan pelan, seakandia takut bahwa dia akan membangunkanku. Aku melihatnya, lalu pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hatiku. Meskipun begitu, aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, aku mengatakan kepada diriku sendiri jika aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu dan kemiskinan kami. Aku belajar dengan keras. Aku meninggalkan ibuku dan pergi ke Seoul untuk belajar. Aku diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Kemudian, aku menikah. Aku membeli rumah. Aku memiliki anak-anak. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. Aku sangat suka tinggal di sini karena ini adalah tempat yang tidak mengingatkan aku akan ibu. Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpaiku "Apa? Siapa ini?" Ini adalah ibuku, tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diriku. Anak perempuanku lari kabur, takut akan mata ibu yang hanya satu. Dan aku bertanya kepadanya, "Siapa kamu? aku tidak mengenalmu!" sandiwaraku. Aku berteriak kepadanya "Mengapa engkau berani datang ke rumah dan menakuti anakku! Pergi dari sini sekarang juga!" Dan ibu dengan pelan menjawab, "Oh, maafkan, aku pasti salah alamat," dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan. Ia tidak mengenaliku. Rasanya cukup lega. Aku mengatakan kepada diri sendiri bahwa aku tidak akan peduli atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup.Ada perasaan lega datang kepadaku. Suatu hari sebuah surat yang berisi tentang reuni sekolah datang ke rumah. Aku berbohong kepada istri dengan mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama. Karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu terjatuh di tanah yang dingin. Namun, aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya, surat untukku. Anakku, Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi. Akan tetapi, apakah itu terlalu banyak jika aku ingin kamu untuk datang mengunjungiku sekali-kali, Nak? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang ke acara reuni ini. Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah. Untuk kamu, aku meminta maaf jika aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa rasa malu bagi dirimu. Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata. Maka aku memberikanmu mataku. Aku sangat bangga kepadamu, Nak, yang melihat dunia yang baru untukku, menggantikanku, dengan mata itu. Aku tidak pernah marah kepadamu atas apa pun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepadaku, aku berpikir sendiri, "Ini karena kamu mencintai aku." Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku. Aku sangat merindukanmu. Aku men- cintaimu. Kamu adalah duniaku.Jelaskan peristiwa peristiwa yang ada di cerita tersebut​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

menggambarkan seorang anak yang membenci sang ibu yang fisiknya tidak sempurna, dia membenci sang ibu lantaran malu dan takut di ejek. tetapi setelah dia kehilangan sang mentari perlahan dunianya seakan akan lenyap dan sunyi. jadi dari cerita tersebut terdapat sebuah pembelajaran yang sangat amat berharga, bagaimana kita tidak boleh menilai orang dari fisik dan penampilan karena hal itu tidak akan serupa dengan apa yang kita rasakan.

Penjelasan:

semoga bisa membantu,

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh safiramumtaz30 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 06 May 23