Sisindiran di atas tidaklah lengkap, hanya terdiri dari bagian isinya saja yakni:

• dina waktu rék diajar, hayu ngadaro'a heula.

Bagian cangkang dari sisindiran di atas yang tepat adalah sebagiak berikut:

• ngawuluku ngawalajar, kudu dibaladah heula.

Pembahasan:

Sisindiran merupakan bentuk puisi tradisional semacam pantun yang teridiri atas sampiran dan isi. Disebut sisindiran karena berasal dari kata "sindir" yang berarti secara tidak langsung / tidak terus terang. Menurut ahli, sisindiran sudah ada sejak sebelum tahun 1600 M, muncul bersama carita pantun, dongeng, dan jangjawokan ‘mantra’.

Jenis-Jenis Sisindiran

• Paparikan ⇒ bentuk sisindiran yang sama seperti bentuk pantun pada umumnya, terdiri dari 4 baris dan memiliki pola sajak a/b/a/b.
• Wawangsalan ⇒ bentuk sisindiran yang kalimatnya mengandung sebuah teka-teki. Wawangsalan hanya terdiri dari 2 baris dengan baris pertama mengandung wangsal yang harus ditebak dan baris kedua mengandung isi dari tebakan tersebut.
• Rarakitan ⇒ bentuk sisindiran yang berpasangan. Kata pada awal baris sampiran diulangi lagi pada baris isi.

Sisindiran di atas apabila dalam bentuk utuhnya akan menjadi:

Ngawuluku ngawalajar

kudu dibaladah heula

dina waktu rék diajar

hayu ngadaro'a heula.

Pelajari lebih lanjut:

Materi mengenai Contoh Sisindiran pada yomemimo.com/tugas/13248086

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1