Tembung sinewaka tegese yaiku lenggah diadep kawula lan abdi dalem. Siniwaka dipunagem njeltrehaken naliko satunggaling Raja minggah wonten ing pasewakanagung lanlenggah dhampar wonten ing ajengipun poro abdi dalem lan kawulo.

Pembahasan

Kebudayaan Jawa mempunyai berbagai macam tradisi. Setiap tradisi dan kegiatan di kebudayaan Jawa mempunyai istilah sendiri-sendiri. Kadang banyak orang tidak familiar dengan suatu istilah karena penggunaannya hanya dilakukan di wilayah tertentu. Misalnya tembung sinewaka, miyos, dan lenggah dampar. Ketiga istilah ini cukup asing bagi beberapa orang karena penggunaannya sebagian besar di acara-acara kraton.

Tegese Tembung Sinewaka

Sinewaka adalah sebuah istilah yang digunakan di keraton Jawa. Istilah ini masih digunakan hingga saat ini di kraton Yogyakarta. Hal ini disebabkan aktivitas sinewaka masih berlangsung dan terjadi secara rutin di kraton Yogyakarta.

Tembung sinewaka digunakan untuk mendiskripsikanketika seorang raja naik kesinggasanadanduduk di depan para abdi dalem dan punggawa keraton. Sinewaka pada keraton Yogyakarta diadakan di sebuah bangunan yang disebut dengan Sitihinggil.

Sesuai namanya Sitihinggil adalah area yang ditinggikan. Tempat ini ditinggikan karena memiliki filosofi yang tinggi, yaitu untuk menggambarkan posisi seorang raja tinggi. Pada area ini seorang raja biasanya melakukan sinewakadanmiyos. Pengertian miyos adalah proses iringan raja beserta abdi dalemnya ketika sedang meninggalkan kediamannya.

Pelajari lebih lanjut:

1. Aturan pada Tembang Mocopat tembang macapat gambuh
2. Tegese Diselenggarakke yomemimo.com/tugas/4803183
3. Tegese Mbolos yomemimo.com/tugas/7003683

Detail jawaban:

Kelas: VI

Mapel: Bahasa Daerah

Bab: Istilah dalam Bahasa Jawa

Kode soal: 13

#TingkatkanPrestasimu