PLIS BANTUSAYA LANGSUNG BERI LIKE DAN JWBN TERCERDAS!KALAU NGAK TAU

Berikut ini adalah pertanyaan dari wahyuhegantara29 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

PLIS BANTUSAYA LANGSUNG BERI LIKE DAN JWBN TERCERDAS!

KALAU NGAK TAU NGAK USAH DI JWB​
PLIS BANTUSAYA LANGSUNG BERI LIKE DAN JWBN TERCERDAS!KALAU NGAK TAU NGAK USAH DI JWB​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Belanda mengartikan isi dari perjanjian Linggar Jati berasarkan pidato Ratu Wihelmina pada 7 Desember 1942, yang pada intinya mengharapkan bangsa Indonesia menjadi anggota Commonwealth dan akan disusun menjadi negara federasi, kemudian Belanda yang akan menata hubungan luar negeri bangsa Indonesia. 15 Juli 1947, van Mook sebagai Gubernur Jendral Belanda di Indonesia mengultimatum bangsa Indonesia supaya menarik pasukannya guna mundur dari garis batas demarkasi sejauh 10 km, yang pasti saja ditampik dengan tegas oleh semua pemimpin bangsa Indonesia masa-masa itu.

jawaban no 1 latar belakang agresi militer 1

latar belakang agresi militer 2tirto.id

dibaca normal 2 menit

Home Sosial Budaya

Sejarah Agresi Militer Belanda II: Latar Belakang, Tokoh, Dampaknya

Penulis: Alhidayath Parinduri

03 Februari 2021

View non-AMP version at tirto.id

Sejarah Agresi Militer Belanda II: Latar Belakang, Tokoh, Dampaknya

Sejarah Agresi Militer Belanda II terjadi pada 19-20 Desember 1948 di Yogyakarta.

tirto.id - Agresi militer Belanda II dilancarkan karena pihak Belanda merasa Indonesia mengkhianati isi Perundingan Renville. Serangan yang tercatat dalam sejarah perang mempertahankan kemerdekaan ini terjadi pada 19-20 Desember 1948 di Yogyakarta.

Pasca Agresi Militer I, Belanda kembali bersedia melakukan perundingan dengan Indonesia. Ide Anak Agung dalam buku Renville’ – als keerpunt in de NederlandsIndonesische onderhandelingen (1983) menuliskan bahwa perundingan diinisiasi PBB dengan membentuk Komite Jasa Baik-Baik PBB atau Komite Tiga Negara (KTN) pada Oktober 1947.

Latar Belakang Agresi Militer Belanda II

Mengutip hasil penelitian R. Sarjono bertajuk "Peran Australia dalam Menyelesaikan Konflik Indonesia dan Belanda Melalui Perundingan Renville" dalam Jurnal Ilmiah Guru “Cope" (Nomor 1, 1999), KTN beranggotakan Australia yang diwakili oleh Richard Kirby, Belgia oleh Paut Yan Zeeland, dan Amerika Serikat oleh Frank Gratram.

Sementara itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Widjojoatmodjo seorang Indonesia yang memihak Belanda.

Yuhan Cahyantara dalam hasil penelitiannya yang berjudul Renville 1947: Mencari Terang Diantara Sisi Gelap Perundingan (2007), perundingan Renville secara resmi dibuka pada 8 Desember 1947 di atas kapal USS Renville yang bersandar di Tanjung Priok.

Kesepakatan perundingan ini ditandatangani pada 19 Januari 1948. Namun, perdebatan masih saja terjadi pasca penandatanganan.

Kedua pihak saling klaim bahwa salah satu pihak mengkhianati perundingan. Alasan tersebut menjadikan Belanda kembali melancarkan agresi militer keduanya pada 19 Desember 1948.

2. Dampak yang ditimbulkan dari adanya money politic ini sangatlah merugikan baik untuk masyarakat ataupun kandidat yang melakukan. Bagi kandidat yang melakukan money politic ini tentu saja akan mencoreng nama baiknya sendiri.

3. pengurangan subsidi BBM, bagaimana pun juga berpotensi menimbulkan beberapa dampak negatif seperti naiknya harga BBM bersubsidi, naiknya harga komoditas yang diperdagangkan dan komoditas-komoditas yang tergolong kebutuhan pokok, turunnya daya beli masyarakat,

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rizkianiririn3 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 11 Jul 21