Berikut ini adalah pertanyaan dari candraprasetyo10037 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Bel tanda pelajaran usai, berbunyi.Seluruh murid bersiap-siap pulang. Aldi
memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Seperti
biasa, ia pulang bersama Roni. Mereka hampir tiba
di pintu gerbang sekolah. Tiba-tiba, "Eh! Ron!
Itu...itu...," mata Aldi melotot. la mencengkeram
lengan Roni. Pandangannya tertuju pada sesosok
laki-laki bertubuh gemuk. Laki-laki itu sedang
bersandar pada pintu gerbang sekolah.
"Ha! Pak Wildan! Celaka! la mencari kita
sampai ke sekolah!" Roni tersekat. Jantung Aldi
dan Roni berdebar lebih kencang. Mereka mulai
gemetar ketakutan. Keringat membanjir di seluruh
tubuh. “Ayo kita sembunyi, Ron," Aldi menarik
lengan Roni. "Kita lewat pintu belakang sekolah
saja. Kita memutar." Aldi dan Roni cepat-cepat
berbalik arah. Mereka tidak mau lewat pintu
gerbang, takut pak Wildan menangkapnya. Setelah
berjalan agak jauh dari sekolah, mereka merasa
lega. "Syukurlah... Pak Wildan tidak melihat kita,"
kata Aldi sambil menyeka keringatnya. “ya. Aku
takut. Wajahnya menyeramkan. Higgy...," Roni
bergidik. Mereka menyusuri jalan pelan-pelan.
Rasa takut masih menghantui.
"Nah...Kena, kalian!" tiba-tiba sebuah
tangan mencengkeram lengan Aldi dan Roni.
"Hua...Ampun, Pak Wildan...Ampun," Aldi meronta-
ronta. "Iya, ampun, Pak. Kami tidak akan mencuri
lagi," wajah Roni pucat pasi. Pak Wildan
menyeringai. "Aldi, pertama kali mencuri, kamu
pakai kaus bergaris hitam putih kan? Sedangkan
kamu, Roni, pakai kaus merah. Betul kan?" Pak
Wildan menatap wajah Aldi dan Roni bergantian.Aldi dan Roni semakin ketakutan.Tangan Pak Wildan mencengkeram tangan mereka sangat kuat.Tak disangka,Pak Wildan juga mengetahui nama-nama mereka."Ampun,Pak...Lepaskan kami,"Aldi hampir menangis." Iya,Pak.Saya menyesal."
Tuliskan watak tokoh dan amanat dari kutipan cerita di atas!
memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Seperti
biasa, ia pulang bersama Roni. Mereka hampir tiba
di pintu gerbang sekolah. Tiba-tiba, "Eh! Ron!
Itu...itu...," mata Aldi melotot. la mencengkeram
lengan Roni. Pandangannya tertuju pada sesosok
laki-laki bertubuh gemuk. Laki-laki itu sedang
bersandar pada pintu gerbang sekolah.
"Ha! Pak Wildan! Celaka! la mencari kita
sampai ke sekolah!" Roni tersekat. Jantung Aldi
dan Roni berdebar lebih kencang. Mereka mulai
gemetar ketakutan. Keringat membanjir di seluruh
tubuh. “Ayo kita sembunyi, Ron," Aldi menarik
lengan Roni. "Kita lewat pintu belakang sekolah
saja. Kita memutar." Aldi dan Roni cepat-cepat
berbalik arah. Mereka tidak mau lewat pintu
gerbang, takut pak Wildan menangkapnya. Setelah
berjalan agak jauh dari sekolah, mereka merasa
lega. "Syukurlah... Pak Wildan tidak melihat kita,"
kata Aldi sambil menyeka keringatnya. “ya. Aku
takut. Wajahnya menyeramkan. Higgy...," Roni
bergidik. Mereka menyusuri jalan pelan-pelan.
Rasa takut masih menghantui.
"Nah...Kena, kalian!" tiba-tiba sebuah
tangan mencengkeram lengan Aldi dan Roni.
"Hua...Ampun, Pak Wildan...Ampun," Aldi meronta-
ronta. "Iya, ampun, Pak. Kami tidak akan mencuri
lagi," wajah Roni pucat pasi. Pak Wildan
menyeringai. "Aldi, pertama kali mencuri, kamu
pakai kaus bergaris hitam putih kan? Sedangkan
kamu, Roni, pakai kaus merah. Betul kan?" Pak
Wildan menatap wajah Aldi dan Roni bergantian.Aldi dan Roni semakin ketakutan.Tangan Pak Wildan mencengkeram tangan mereka sangat kuat.Tak disangka,Pak Wildan juga mengetahui nama-nama mereka."Ampun,Pak...Lepaskan kami,"Aldi hampir menangis." Iya,Pak.Saya menyesal."
Tuliskan watak tokoh dan amanat dari kutipan cerita di atas!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
ada pemarah penyabar dll
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ardinaikanovi dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 06 Jul 21