Berikut ini adalah pertanyaan dari diah11170 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Dasar
Note: jangan ngasal
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Seselan (sisipan atau infiks) adalah imbuhan yang terletak ditengah-tengah kata. Seselan dalamm bahasa jawa itu ada empat, yaitu : -um-, -in-, -el-,dan -es-. Semua jenis seselan akan diuraikan
sebagai berikut :
(1.) Seselan -um-
Sejarah geguritan
(a.) Seselan -um- juga disebut ‘’bawa ma’’ karena apabila -um- disisipkan pada kata dasar yang diawali oleh huruf vocal maka seselan - um- berubah jadi m- dan didepan kata.
Contoh : Atur + (-um-) umatur matur (bicara)
Udhun + (-um-) umudhun mudhun (turun)
Esem + (-um-) umesem mesem (tersenyum)
Jika ada kata dan terdapat huruf m diawal kata, maka belum tentu itu adalah Ater-Ater Anuswara, karena bisa jadi itu adalah seselan -um-.Seselan -um- bisa membentuk ‘’tembung kriya tanpa lesan” atau verbal interansitif. Sedangkan ater-ater a bis amembentuk “tembung kriya mawa lesan” atau verbal transitif.
(b.) Kata dasar yang berawal dari huruf p- dan b- jika mendapat seselan -um- akan berubah menjadi k- dan g-.
Contoh : Pinter + (-um-) puminter kuminter (sok pintar)
Bagus + (-um-) bumagus gumagus (sok tampan)
Perlu diperhatikan bahwasannya seselan -um- terkadang berubah menjadi -em-.
Contoh : Kuminter keminter (sok pintar)
Gumagus gemagus (sok tampan)
Seselan -um- selain membentuk tembung kriya tanduk tanpa lesan juga bisa membentuk tembung sifat atau keadaan
Contoh 1 : dunung + (-um-) dumunung (terletak)
Tindak + (-um-) tumindak (melakukan sesuatu)
Kata tersebut termasuk tembung kriya tanduk tanpa lesan.
Contoh 2 : pinter + (-um-) puminter kuminter (sok pintar)
Bagus + (-um-) bumagus gumagus (sok tampan)
Kata tersebut termasuk sifat atau keadaan.
(2.) Seselan -in-
Seselan -in- jika disisipkan pada kata dasar yag berawal dari huru vocal maka berubah jadi ing- dan terletak didepan kata. Namun jika seselan -in- disisipkan pada kata yang berawal dari huruf konsonan, maka seselan -in- tetap dan tidak berubah sedikitpun.
Contoh 1 : antem + (-in-) inantem ingantem (dilempar)
Idak + (-in-) inidak ingidak (diinjak)
Contoh 2 : tulis + (-in-) tinulis (ditulis)
Sawang + (-in-) sinawang (dipandang)
Hampir sama dengan seselan -um- , seselan -in- jika disisipkan dengan kata dasar berawalan vocal berubah menjadi ing- dan harusnya disebut Ater-Ater Swara. Meski demikian seselan -in- dan ater-ater ing- jika bertemu kata dasar akan membentuk tembung kriya yamg maknamya sama dengan ater-ater di.
(3.) Seselan -er- dan -el-
Seselan -er- dan -el- terkadang berubah menjadi -r- dan -l-. Seselan ini dikatakan kurang produktif karena tidak semua kata dapat disisipi dengan seselan -er- ataupun -el-.
Contoh : congat + (-er-) cerongat crongat
Gandhul + (-er-) gerandhul grandhul
Guruh + (-el-) geluruh gluruh
Titi + (-el-) teliti tliti
Seselan -el- yang disisipkan pada kata dasar bisa menyebabkan kata itu memiliki makna ‘’sangat” atau ‘’mbangetake (dalam bahasa jawa)”. Terlebih lagi ika terdapat kata pating didepannya.
KESIMPULAN
1. Seselan -um- hamper sama dengan Ater-Ater Anuswara,sebab seselan -um- jika bertemu kataberlawanan vocal berubah menjadi m-.
2.Seselan -in- juga hampir sama dengan Ater-Ater Anuswara, sebab seselan -in- berubah menjadi ing- jika bertemu huruf berawalan vocal.
3. Tidak semua kata dapat diberi seselan -el- dan -r-.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Devanurmalasari10 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 19 Jul 22