Jelaskan pandangan alkitab tentang berpacaran

Berikut ini adalah pertanyaan dari agungwijaya4798 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan pandangan alkitab tentang berpacaran

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Di dalam Alkitab, Tuhan memang tidak menetapkan secara jelas mengenai hal berpacaran. Akan tetapi, firman Tuhan memberikan standarisasi hidup yang harus kita lakukan sebagai pemuda-pemudi Kristen yang memiliki identitas Kristus, yaitu:

Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus (1 Korintus 6:9)

Melakukan yang benar, sebab tidak semua hal berguna bagi hidup kita (1 Korintus 6:12)

Hidup kudus dan menjaga kekudusan hidup (1 Petrus 1:15)

Menjauhi percabulan (1 Tesalonika 4:3)

Pacaran bukan masalah boleh atau tidak boleh, tetapi sudahkah kita menjalin sebuah hubungan pendekatan dengan lawan jenis yang sehat dan memuliakan nama Tuhan di dalamnya? Sampai taraf di mana pacaran yang kita lakukan? Oleh sebab itu, marilah kita mengintrospeksi diri dan terus memuliakan Tuhan dalam setiap hidup kita.

Lalu, orang bagaimanakah yang seharusnya menjadi pacar anda? Ada dalam Alkitab, “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” (2 Timotius 2:22).

Tidaklah bijaksana berpacaran dengan seseorang yang tidak mengasihi Allah. Ada dalam Alkitab, “Janganlah mau menjadi sekutu orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus; itu tidak cocok. Mana mungkin kebaikan berpadu dengan kejahatan! Tidak mungkin terang bergabung dengan gelap. Tidak mungkin Kristus sepakat dengan Iblis. Apakah persamaannya antara orang Kristen dengan orang bukan Kristen.” (2 Korintus 6:14-15, BIS). “Mungkinkah dua orang bepergian bersama-sama tanpa berunding lebih dahulu?” (Amos 3:3, BIS)

Janganlah berpacaran dengan seseorang yang mengatakan diri sebagai seorang Kristen tapi tidak hidup sebagai orang Kristen. Ada dalam Alkitab, ”Maksud saya ialah, bahwa kalian jangan bergaul dengan orang yang mengaku dirinya orang Kristen, tetapi orang itu cabul, atau tamak, atau penyembah berhala, atau suka memburuk-burukkan orang lain, atau pemabuk, ataupun pencuri. Duduk makan dengan orang itu pun jangan.” (1 Korintus 5:11, BIS). Hindari berpacaran dengan orang yang mempunyai perilaku pemarah. Ada dalam Alkitab, “Janganlah bergaul dengan orang yang suka marah dan cepat naik darah.” (Amsal 22:24, BIS)

Jangan berpacaran dengan seorang Kristen pemalas. Ada dalam Alkitab, “Saudara-saudara, atas kuasa Tuhan Yesus Kristus, kami perintahkan supaya kalian menjauhi semua saudara, yang hidup bermalas-malasan, dan yang tidak menuruti ajaran-ajaran yang kami berikan kepada mereka.” (2 Tesalonika 3:6, BIS)

Kecantikan batiniah adalah yang paling berarti. Ada dalam Alkitab, “Sebaliknya, hendaklah kecantikanmu timbul dari dalam batin, budi pekerti yang lemah lembut dan tenang; itulah kecantikan abadi yang sangat berharga menurut pandangan Allah.” (1 Petrus 3:4, BIS)

Berpacaranlah dengan seseorang yang mempunyai sikap yang baik. Ada dalam Alkitab, “Semoga Allah, yang memberikan ketabahan dan penghiburan kepada manusia, menolong kalian untuk hidup dengan sehati, masing-masing dengan sikap Kristus terhadap satu sama lain.” (Roma 15:5-6, TLB). Berpacaranlah dengan seseorang yang mendorong anda dan menyokong anda. Ada dalam Alkitab, “Kalian kuat, karena kalian bersatu dengan Kristus. Sehingga Roh Allah telah membuat kalian hidup erat dan rukun satu sama lain dan saling mengasihi serta menaruh belas kasihan satu sama lain.”

Apa yang harus dihindari dalam berpacaran. Ada dalam Alkitab, “Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan bermabuk-mabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati (Roma 13:13). Berpacaran tidak termasuk hubungan seks. Ada dalam Alkitab, “Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh . Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri (1 Korintus 6:13, 18). Jagalah diri anda tetap suci. Ada dalam Alkitab, “Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia adalah suci.” (1 Yohanes 3:3).

Agar tidak menyakiti diri kita sendiri, keinginan dan kegiatan seks haruslah ditempatkan di bawah pengendalian Kristus. Ada dalam Alkitab, “Karena inilah kehendak Allah: Pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi istrimu sendiri dan hidup di dalam kekudusan dan kehormatan bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (1 Tesalonika 4:3-5).

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh thaacntk dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 08 May 22