ringkasan sejarah pendidikan di Indonesia

Berikut ini adalah pertanyaan dari yovinkato pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Ringkasan sejarah pendidikan di Indonesia

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

1. Sistem pendidikan pra kemerdekaan

Masa Pemerintahan Belanda

Pada masa ini, pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu: pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan, dan pendidikan tinggi. Tujuan pendidikan pada masa penjajahan Belanda lebih dititikberatkan kepada memenuhi kebutuhan pemerintah Belanda, yaitu tersedianya tenaga kerja murah untuk hegemoni penjajah dan untuk menyebarluaskan kebudayaan Barat.

Masa Pemerintahan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, sistem pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan. Beberapa sekolah diintegrasikan karena dihapuskannya system pendiikan berdasarkan bangsa maupun berdasarkan strata sosial tertentu. Bahasa pengantar di semua sekolah menggunakan Bahasa Indonesia.Tujuan pendidikan lebih ditekankan kepada dihasilkannya tenaga buruh kasar secara gratis (cuma-cuma) dan praajurit-prajurit untuk keperluan peperangan Jepang.

2. Sistem Pendidikan Masa Kemerdekaan

Pada masa kemerdekaan, tujuan pendidikan adalah untuk mendidik menjadi warga negara yang sejati, bersedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara dan masyarakat.

Periode 1945 – 1950

Pendidikan rendah (SR) selama enam tahun.
Pendidikan menengah umum terdiri atas Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) lamanya masing-masing tiga tahun.
Pendidikan Kejuruan. Kejuruan Tingkat Pertama terdiri atas; Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah Teknik (ST), Sekolah Teknik Pertama (STP), Sekolah Kepandaian Pertama (SKP), Sekolah Guru B (SGB), Sekolah Guru Darurat untuk Kewajiban Belajar (KPKPKB). Sementara Kejuruan Tingkat Menengah terdiri atas; Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Pendidikan Masyarakat (SPM), Sekolah Menengah Kehakiman Atas (SMKA), Sekolah Guru A (SGA), Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak (SGTK), Sekolah Guru Kepandaian Puteri (SGKP), Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD).
Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi terdiri atas universitas, Konservatori/Karawitan, Kursus B-1, dan ASRI.


Periode 1950 -1975

Pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar. Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD)
Pendidikan Menengah Umum. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Pendidikan Kejuruan. Tingkat pertama; SMEP, SKP, ST, SGB, KPKPKB, dan tingkat menengah; SMEA, SGA, SKMA, SGKP, SPMA, SPM, STM, dan SPIK. Pendidikan Tinggi. Universitas, Institut Teknologi, Institut Pertanian, Institut Keguruan, Sekolah Tinggi, dan Akademi.

Periode 1978 – sekarang

Pendidikan pra sekolah (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Pendidikan dasar.
Sekolah Menengah umum, SMP (SLTP), dan SMA (SLTA/SMU).
Pendidikan Menengah Kejuruan. Tingkat Pertama; ST.SKKP. Tingkat Atas terdiri atas; Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pendidikan Tinggi. Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Diploma, dan Politeknik.
Meneladani Tokoh-Tokoh Pendidikan Dalam Sejarah Pendidikan Kita

Hidup di masa penjajahan adalah menjalani keterpaksaan dan himpitan kesulitan. Sekalipun sebagian masyarakat tertentu mengalami kehidupan yang manis karena fasilitas dari penjajah, tetapi mayoritas penduduk pribumi mengalami penderitaan yang sangat. Sebagian dari mereka yang memperoleh sedikit keberuntungan hidup itu, dan mereka yang sadar akan kebebasan hidup yang diperlukan banyak masyarakat, merekalah yang kemudian menjadi tokoh-tokoh pendidikan yang kita kenal sekarang. maklum ketika itu tidak semua orang bisa sekolah, kecuali golongan tertentu saja.

Para putera bangsa yang sadar akan pentingnya memajukan para pribumi itu bertekat untuk menggalang pendidikan bagi masyarakat luas. Seperti yang dilakukan oleh KH. Moch. Dahlan pendiri pendidikan Muhammadiyah dan tokoh-tokoh lain di nusantara. Hanya rasa keprihatinan yang mendalam yang menyentuh jiwa mereka yang menjadi motivasi gerakan pendidikan nasional di masa penjajahan itu.

Mereka bukan pejabat pendidikan, yang memang belum ada untuk masyarakat umum seperti yang ada sekarang, tetapi kesungguhan perjuangan pendidikan mengalah
:)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh YosephineMS dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 01 Mar 15