Masa praaksara adalah periode sebelum adanya tulisan di wilayah Indonesia. Pada masa ini, kebudayaan yang terjadi di Indonesia masih bersifat primitif dan belum berkembang secara signifikan. Namun, meskipun belum berkembang secara lanjut, kebudayaan pada masa ini masih memiliki beberapa hasil yang penting, seperti bangunan dan tembok pertahanan, perhiasan dari batu dan logam, serta alat musik dari kayu dan bambu.

Bangunan dan tembok pertahanan pada masa praaksara dibangun untuk melindungi masyarakat dari serangan musuh. Perhiasan dari batu dan logam digunakan sebagai simbol kekayaan dan kemuliaan, serta untuk mempercantik penampilan. Alat musik dari kayu dan bambu dibuat untuk menghibur masyarakat dan sebagai bagian dari ritual-ritual agama.

Kebudayaan pada masa praaksara juga meliputi aspek-aspek sosial, seperti cara hidup masyarakat, norma-norma yang berlaku, serta sistem kepercayaan dan agama yang diikuti. Masyarakat pada masa ini hidup secara berkelompok dan saling membantu satu sama lain dalam mencari makanan dan melakukan aktivitas sehari-hari. Norma-norma yang berlaku bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Sistem kepercayaan dan agama yang diikuti memberikan panduan dan arahan bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, kebudayaan pada masa praaksara di Indonesia terdiri dari berbagai hasil yang penting dan menunjukkan keberlanjutan dan kemajuan dalam perkembangan kebudayaan di wilayah ini. Meskipun belum berkembang secara lanjut, kebudayaan pada masa ini memiliki nilai dan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia.