Jawaban:

Penaklukan Nusantara oleh bangsa Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang dalam penjelajahan samudra memiliki beberapa perbedaan. Berikut adalah penjelasannya:

Penjelasan:

    Spanyol dan Portugis: Kedua bangsa ini datang ke Nusantara pada abad ke-16 dan ke-17 dengan tujuan untuk mencari jalur perdagangan rempah-rempah. Mereka membangun benteng-benteng dan menaklukan beberapa kerajaan di Nusantara. Namun, penaklukan Spanyol dan Portugis tidak sekuat penjajahan Belanda karena mereka lebih fokus pada keuntungan perdagangan.

   Belanda: Belanda datang ke Nusantara pada awal abad ke-17 dan menaklukan hampir seluruh wilayah Indonesia. Mereka membangun pemerintahan kolonial dengan membentuk Hindia Belanda dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia seperti rempah-rempah, kopi, dan karet untuk keuntungan mereka sendiri. Penjajahan Belanda berlangsung selama lebih dari 300 tahun.

   Inggris: Inggris datang ke Nusantara pada abad ke-17 dan mulai membangun hubungan perdagangan dengan Nusantara. Namun, pada abad ke-18, Inggris mulai mengejar kekuasaan politik di Nusantara dan memanfaatkan kelemahan pemerintahan kolonial Belanda. Inggris mengambil alih beberapa wilayah di Nusantara, namun penjajahan Inggris berlangsung hanya selama kurang dari 5 tahun.

   Jepang: Jepang datang ke Nusantara pada awal abad ke-20 dan mencoba untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, mereka memperketat kontrol atas Nusantara dan memaksa penduduk setempat untuk bekerja sebagai buruh romusa. Setelah kalah dalam perang, Jepang menyerahkan kembali Nusantara kepada Belanda.

Dalam hal cara penaklukan, Spanyol, Portugis, Inggris, dan Jepang menggunakan kekuatan militer untuk menaklukan wilayah-wilayah di Nusantara, sedangkan Belanda lebih fokus pada pengambilan keuntungan perdagangan dan memanfaatkan kelemahan pemerintahan kolonial setempat. Namun, dampak penjajahan dan penaklukan terhadap masyarakat setempat tetap berdampak besar dan meninggalkan bekas yang masih terasa hingga saat ini.