4. Midodareni asale saka tembung widadari. Malem midodareni yaiku malem

Berikut ini adalah pertanyaan dari idrahasia784 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Dasar

4. Midodareni asale saka tembung widadari. Malem midodareni yaiku malem para widadarimudhun saka suwarga kang nduwe pangarepan supaya calon penganten putri ayune kaya
widadari. Nalika midodareni, calon penganten putri ana ing jero kamar lan ora entuk ditemoni
kejaba sedulur wadon. Midodareni ana urutan prosesine, sepisan jonggolan utawa nyantri
yaiku penganten putra teka menyang omahe calon marasepuh kanggo bukti menawa
penganten putra sehat lan slamet uga wis mantep arep nikahi putrine. Sawise jonggolan, ana
prosesi tantingan yaiku nakokake marang penganten putri babagan kemantepan atine. Nalika
calon penganten putri wis mantep, banjur diparingi catur wedha yaiku wejangan kang isine
papat pedoman urip kanggo sangu urip bebrayan. Acara kang pungkasan yaiku wilujeng
majemukan, yaiku silaturahmi kulawarga penganten putra-putri kang ateges kulawarga wis
mantep bebesanan.

Sebutna urutan prosesi ing upacara adat kasebut!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

  • Jonggolan
  • Tantingan
  • Penyerahan Catur Wedha
  • Wilujengan Majemukan

Penjelasan:

1. Jonggolan

Acara pertama yaitu jonggolan. Dalam prosesi ini calon

pengantin laki-laki datang ke rumah calon pengantin

wanita untuk menemui orangtuanya.

Maksud dari kedatangannya yaitu untuk menunjukkan

bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan hatinya telah

mantap untuk menikahi putri mereka dan mengucapkan

janji suci bersama.

Calon pengantin laki-laki datang bersama dengan

perwakilan keluarga besar sembari membawa berbagai

seserahan dalam bentuk bingkisan. Seserahan tersebut

berisi barang keperluan sehari-hari, berupa:

Pakaian

Alas kaki

Alat make up atau kosmetik

Buah-buahan

Jajanan atau makanan tradisional

Uniknya, seserahan harus diberikan dalam jumlah ganjil.

Seserahan tersebut nantinya akan diserahkan oleh wakil

dari keluarga laki-laki kepada keluarga perempuan untuk

disimpan di dalam kamar pengantin.

Selama itu, calon pengantin laki-laki menunggu di depan

dan hanya boleh disuguhi air putih oleh calon ibu

mertuanya.

2. Tantingan

Setelah calon pengantin laki-laki datang dengan

kemantapan hatinya, ini saatnya mempertanyakan

kembali apakah calon pengantin perempuan juga sudah

mantap menerima pinangan kekasihnya tersebut.

Saat malam midodareni, calon pengantin wanita tidak

diperbolehkan untuk keluar ruangan selama waktu yang

telah ditentukan karena dalam masa pingitan.

Karena itu, kedua orangtua akan mendatanginya dan

menanyakan kembali kemantapan hatinya untuk

berumah tangga dengan menerima lamarannya.

Setelah itu, pengantin perempuan akan ikhlas dengan

keputusannya dan menyerahkan sepenuhnya kepada

orang tua.

3. Penyerahan Catur Wedha

Prosesi selanjutnya yaitu penyerahan catur wedha, yaitu

wejangan yang disampaikan oleh ayah dari calon

pengantin perempuan kepada calon pengantin laki-laki.

Adapun isi dari wejangan yang diberikan, yaitu:

Hangayomi, yaitu pria harus mengayomi dan

melindungi istri dengan sepenuh hati. Sama halnya

ketika orang tua melindungi anaknya tanpa pamrih.

Hangayani, yaitu menyejahterakan. Sudah sepatutnya

laki-laki bertanggung jawab sebagai kepala keluarga

dengan mencukupi segala kebutuhan istri. Tidak

bisa dipungkiri bahwa rumah tangga dapat kekal

karena kepala keluarga bisa menyejahterakan istri.

Hangayemi, atau mengayomi yaitu memberikan rasa

nyaman. Hanya kenyamananlah yang dapat membuat

pasangan memiliki rasa cinta yang tiada habisnya.

Hanganthi, yaitu harus menuntun atau memimpin.

Laki-laki harus bisa menjadi pemimpin bagi

keluarganya, yang nantinya akan menyetir semua

perjalanan rumah tangga bersama istri dan anak-

anaknya.

Seperti namanya, catur wedha berisi 4 pedoman hidup.

Pedoman ini diharapkan bisa dijadikan bekal untuk

kedua calon pengantin dalam mengarungi kehidupan

berumah tangga. Wejangan ini bermakna jika dalam

menjalani pernikahan selalu ada pedoman yang perlu

diikuti demi menjaga keharmonisan rumah tangga

selamanya.

4. Wilujengan Majemukan

Sesudah pembacaan catur wedha, malam midodareni

ditutup dengan wilujeng majemukan. Prosesi ini yakni

silaturahmi antara dua keluarga calon pengantin untuk

merelakan anak mereka membangun rumah tangga

bersama.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh muhamadsodik340 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 05 Mar 22