Jelaskan secara lengkap tentang shahih,hasam,dan dhaif

Berikut ini adalah pertanyaan dari mithaa7928 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Jelaskan secara lengkap tentang shahih,hasam,dan dhaif

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Hadis sahih dapat diamalkan karena tinggi derajatnya sebagai hadis yang sudah pasti disampaikan oleh Rasulullah saw. Sedangkan untuk hadis hasan dan dhaif, ulama memiliki perbedaan pendapat yang berbeda-beda mengenai pengamalannya. Terdapat ulama yang menyatakan bahwa hadis hasan sama derajatnya dengan hadis sahih sehingga ia dapat diamalkan. Di sisi lain, terdapat ulama yang menyetarakan derajat hadis hasan dengan hadis dhaid sehingga ia tidak dapat diamalkan. Namun, terdapat pula ulama yang membolehkan pengamalan hadis dhaif.

Hadis sahih memiliki derajat tertinggi dalam penilaian kualitas. Lantas apa saja yang menjadi indikator sahihnya hadis?. Sebuah hadis dapat dikatakan sebagai sahih apabila memenuhi 5 (lima) kriteria, yaitu sanadnya yang bersambung, para periwayatnya dhabit, dan adil, serta tidak terdapat syadz, maupun illat dalam hadis tersebut.

Ketersambungan sanad berarti adanya peran dari periwayat dalam setiap tingkatan sanad dalam menerima dan meriwayatkan hadis dengan metode as-sima’. Aspek ini menunjukkan bahwa hadis tersebut memiliki kejelasan mengenai siapa mendapat berita dari siapa hingga dapat ditelusuri sampai pada Rasulullah saw. Kemudian, dalam setiap tingkatan sanad, periwayat hadis haruslah memenuhi 2 (dua) kriteria, yaitu dhabit dan adil. Dhabit merupakan istilah untuk menyebut kuatnya hafalan seseorang dan baiknya kemampuan untuk menyampaikan hadis tanpa kesalahan, sedangkan keadilan rawi merupakan aspek yang menyentuh ranah pribadi dan watak rawi. Namun, umumnya keadilan seorang rawi dinilai dari segi keislamannya, baligh, melaksanakan ketentuan agama dan menjaga muru’ah (kewibawaan).

Aspek selanjutnya dari kesahihan hadis ialah tidak adanya syadz maupun illat. Syadz secara bahasa adalah menyalahi aturan atau menyendiri. Namun, dalam konteks hadis syadz dipahami sebagai hadis yang diriwayatkan oleh seorang yang siqah namun bertentangan dengan periwayat lain yang memiliki derajat siqah pula. Kemudian, illah adalah cacat yang tersembunyi, yang bisa berupa adanya rawi yang tidak siqah, namun dinilai siqah atau bisa jadi adanya sanad yang terputus namun dinilai bersambung.

Hadis sahih merupakan hadis dengan derajat tinggi dan kualifikasi yang sulit pula. Hadis sahih dinilai dapat dijadikan sebagai hujjah oleh umat muslim. Lantas bagaimana dengan hadis dengan derajat yang tepat di bawahnya?.

Sebagian ulama menilai bahwa hadis hasan dapat dijadikan sebagai hujjah. Hadis hasan hanya memiliki satu perbedaan dengan hadis sahih, yaitu kurang dhabitnya salah satu periwayat dalam rangkaian sanad hadis. Hadis hasan bisa menjadi hadis sahih, yaitu sahih lighairihi karena didukung oleh hadis lain yang semakna. Sedangkan hadis yang memang sendiri sudah sahih disebut sebagai hadis sahih lidzatihi.

Hadis dengan kualitas paling rendah ialah hadis dhaif. Hadis dhaif lebih banyak tidak digunakan sebagai hujjah oleh ulama. Walaupun terdapat sebagian yang membolehkan hanya sekedar sebagai fadhail al-amal, namun secara umum ulama tidak membolehkan hadis dhaif untuk dijadikan sebagai hujjah.

Sebab dhaifnya hadis ada bermacam-macam, sehingga jenisnya pun banyak. Secara umum sebab dhaifnya hadis dikelompokkan pada putusnya sanad, ketidakadilan rawi, dan kesalahan periwayatan. Sebab-sebab tersebut mempengaruhi apakah dhaifnya sebuah hadis dianggap sangat lemah atau tidak.

Penjelasan:

semoga bermanfaaat

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh plondocantek dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 13 Apr 22