disajikan salah satu contoh perilaku dilingkungan keluarga yg sesuai dengan

Berikut ini adalah pertanyaan dari madanialexmadani pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Dasar

disajikan salah satu contoh perilaku dilingkungan keluarga yg sesuai dengan nilai Pancasila, siswa dapat menentukan simbol Pancasila dari sila yg dimaksud?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

sila pertama, Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang mengakui adanya kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Sang Pencipta Alam sesuai dengan agama dan kepecayaannya masing-masing. Untuk itulah, harus dikembangkan sikap hormat dan menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan dalam semangat membina kerukunan hidup di antara sesamanya, Hal ini menjadi penting, karena agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu, maka harus juga dimilikinya sikap saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing dengan tidak memaksakan kehendak suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Sila kedua, Kemanusian yang Adil dan Beradab. Nafas yang terdapat dalam sila kedua ini adalah bahwa Pancasila mengakui dan harus memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia dengan tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya adalah sikap yang harus dimiliki. Disammping itu harus selalu mengembangkan sikap saling mencitai sesama manusia, sikap saling tenggang rasa dan tepa selira, sikap tidak semena-mena dan mau menang sendiri terhadap orang lain, dengan tetap selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, melakukan kegiatan kemanusian, berani membela kebenaran dan keadilan.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ketiga dari Pancasila mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus mampu menempatkan unsur persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Untuk maksud itu, maka harus  selalu sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan dengan mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, serta mengembangkan rasa cinta kebangsaan dan bertanah air Indonesia, memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan asas kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika dalam memajukan pergaulan demi tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyarawaratan/ Perwakilan mengandung nilai-nilai bahwa kepada warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia, mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama sehingga tidak tepat apabila terdapat kehendak yang memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Hal itu sama dengan artinya akan selalu mengutamakan sikap musyawarah di dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Dengan demikian maka musyawarah untuk mencapai mufakat dilandasai oleh semangat kekeluargaan, sikap menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan musyawarah. Kesemuanya dilakukan melalui para wakil-wakil yang dipercayainya untuk melaksanakan permusyawaratan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila kelima dari Pancasila ini menegaskan kembali pola sikap dan tindak bahwa bangsa Indonesia harus mengembangkan perbuatan yang luhur, mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Penjelasan:

Pancasila adalah ideologi negara yang tidak perlu diperdebatkan lagi (the end of ideology). Tiadanya perdebatan tentang keberadaan Pancasila itu adalah karena nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila, sehingga meski telah 60 tahun lamanya ekistensi Pancasila tetap dijadikan peganngan hidup berbangsa dan bernegara. Namun, pada kenyatannya kadang-kadang Pancasila masih dianggap sebagi mitos. Untuk itu, harus dicari titik taut permasalahan apa yang menjadikan Pancasila hingga kini masih sekedar mitos dan tidak berpijak pada realitas. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Komunikasikah yang menjadi akar masalahnya ?

Tidak ada yang menyangkal bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang ada dan telah hidup di masyarakat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Steve165 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 11 Jul 22