Apa strategi Nabi Muhammad Saw. Dalam perjalanan ke madinnah agar

Berikut ini adalah pertanyaan dari Riris6937 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa strategi Nabi Muhammad Saw. Dalam perjalanan ke madinnah agar selamat.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:Nabi Muhammad Saw telah cukup berhasil membentuk keimanan dan mental yang tangguh di antara para pengikutnya. Hal ini perlu dilanjutkan dengan membentuk sebuah komunitas yang Islami dengan tatanan sosial yang lebih baik. Oleh karena itu, masyarakat muslim awal itu memerlukan suatu daerah yang mampu memberikan perlindungan bagi mereka sekaligus tempat untuk membentuk kawasan percontohan komunitas muslim yang ideal.Diceritakan, pada suatu musim haji, Nabi Muhammad Saw berdakwah kepada jamaah dari Yatsrib dan disambut dengan positif. Mereka berjanji akan dating lagi di musim haji berikutnya dan meminta Nabi Muhammad Saw mengirimkan salah seorang sahabatnya untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Yatsrib. Pada tahun berikutnya, penduduk Yatsrib datang dengan jumlah yang lebih banyak dan mengikrarkan janji setia kepada Nabi Muhammad Saw dan memintanya untuk pindah ke Yatsrib.Sebelas tahun Rasulullah Saw menghadapi kehidupan yang tak mengenal istirahat dan ketenangan. Setiap saat selalu diancam pembunuhan dan penganiayaan dari orang-orang Qurasiy. Akan tetapi, semua itu tidak mengendurkan semangat dan kekuatannya. Sebenarnya sangat mudah bagi Allah untuk menegakkan masyarakat Islam tanpa memerlukan jihad, kesabaran, dan jerih payah menghadapi berbagai penderitaan tersebut. Tetapi, perjuangan berat ini sudah menjadi sunatullah pada para hamba-Nya yang ingin mewujudkanta’abbud kepada-Nya secara suka rela, sebagaimana secara terpaksa mereka harus tunduk patuh kepada ketentuan-Nya.Rasulullah berangkat hijrah ke Yatsrib terjadi pada malam tanggal 2 Rabi’ul awwal, bertepatan dengan tanggal 20 Juli yahun 622 M, yakni 13 tahun sesudah bi’tsah. Di tengah malam gelap gulita Rasulullah Saw meninggalkan rumah pergi menuju rumah Abu Bakar ash Shiddiq hendak bersama-sama berangkat menuju ke gua Tsur untuk bersembunyi beberapa waktu menghindari kejaran kaum musyrikin.Dalam proses perjalanan hijrah Rasulullah Saw ke Yatsrib tersebut mengungkapkan ketelitian dan kecermatan perencanaan yang dilakukan oleh beliau. Dalam proses hijrah ke Yatsrib Munir Muhamad Ghadlban mencatat sejumlah point penting perencanaan Rasulullah Saw seperti pemilihan waktu keluar Mekkah di siang hari di bawah terik matahari dengan menutup muka di saat kebanyakan orang sedang malas ke luar rumah, pembelian dua binatang kendaraan perjalanan empat bulan sebelumnya, penyiapan bekal Asma’ binti Abu Bakar, keluar rumah Abu Bakar tidak melalui pintu yang biasanya, menugaskan Abdullah ibn Abu Bakar sebagai pengumpul informasi, penunjukan Abdullah Ibn Uraqit yang non-muslim sebagai pemandu terpercaya, menggunakan jalur perjalanan yang tidak biasa dilalui manusia, menjadikan gua Tsur sebagai tempat transit dan lain-lain.Hijrah ke Yatsrib adalah hijrah yang paling utama sewaktu umat Islam dihina dan disiksa di Mekkah. Ketika itu umat Islam menunggu perintah berhijrah dari Allah[3] mengenai kebenaran berhijrah. Meskipun izin sudah didapat, Rasulullah Saw tidak segera melaksanakan hijrah. Beliau terlebih dahulu memikirkan dan merumuskan manajemen yang rapi dan strategi yang tepat sehingga pelaksanaan hijrah bisa berhasil dilakukan dengan lancar dan sukses.Hijrah ini salah satu strategi yang disusun untuk mencapai misi dakwah Rasulullah Saw, yaitu melihat kesinambungan ajaran Islam di muka bumi dengan membangun fondasi yang kuat di Madinah. Pemilihan Madinah sebagai tujuan hijrah didasarkan pada satu analisis strategi, di antaranya yaitu:Adanya wahyu dan izin Allah untuk hijrah.Adanya penerimaan kaum Aus dan Khazraj di Madinah.Adanya permintaan dan perjanjian kesetiaan dari kalangan pemimpin-pemimpin Aus dan Khazraj seperti tertulis dalam perjanjian Aqabah.Adanya siksaan dan ancaman yang semakin hebat dari kalangan masyarakat jahiliyah.Dalam perencanaan hijrah ini, Rasulullah Saw juga menyusun rencana tugas-tugas kepada beberapa sahabat sebelum pelaksanaan hijrah ke Madinah, di antaranya yaitu:Abu Bakar ditugaskan untuk menemani Rasulullah Saw.Ali bin Abu Thalib ditugaskan untuk tidur di kamar Rasulullah Saw.Aisyah ditugaskan untuk menyiapkan makanan dan perlengkapan.Abdullah bin Abu Bakar ditugaskan untuk menydap berita dari Mekkah untuk disampaikan kepada Rasulullah Saw.Asma’ binti Abu Bakar ditugaskan untuk membawa bekal makanan saat beliau dan Abu Bakar berada di gua Tsur.Amir bin Fahirah ditugaskan mengembala kambing untuk menghilangkan jejak kaki Rasulullah Saw.Abdullah bin Uraiqith al Laithi ditugaskan sebagai pemandu Rasulullah dan Abu Bakar melalui jalur yang jarang dilewati manusia.Suraqah bin Ja’tsim diberi tugas untuk mengelabuhi kaum musyrik Qurasiy setelah gagal menangkap Rasulullah dan kudanya terjatuh.Golongan Ansor juga ditugaskan untuk menyambut dan menjaga keselamatan golongan Muhajirin yang ikut hijrah ke Madinah.

Semoga membantu


maaf Kalau salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Gibrankun1708 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 22 Jan 23