kisah Dikisahkan, setiap kali Nabi SAW melintas di depan rumah

Berikut ini adalah pertanyaan dari khailylaanandaputri pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Kisah Dikisahkan, setiap kali Nabi SAW melintas di depan rumah seorang wanita tua, Nabi selalu diludahi oleh wanita tua itu. Suatu hari, saat Nabi SAW melewati rumah wanita tua itu, beliau tidak bertemu dengannya. Karena penasaran, beliau pun bertanya kepada seseorang tentang wanita tua itu. Justru orang yang ditanya itu merasa heran, mengapa ia menanyakan kabar tentang wanita tua yang telah berlaku buruk kepadanya. Setelah itu Nabi SAW mendapatkan jawaban bahwa wanita tua yang biasa meludahinya itu ternyata sedang jatuh sakit. Bukannya bergembira, justru beliau memutuskan untuk menjenguknya. Wanita tua itu tidak menyangka jika Nabi mau menjenguknya. Ketika wanita tua itu sadar bahwa manusia yang menjenguknya adalah orang yang selalu diludahinya setiap kali melewati depan rumahnya, ia pun menangis di dalam hatinya, "Duhai betapa luhur budi manusia ini. Kendati tiap hari aku ludahi, justru dialah orang pertama yang menjengukku." Dengan menitikkan air mata haru dan bahagia, wanita tua itu lantas bertanya, "Wahai Muhammad, mengapa engkau menjengukku, padahal tiap hari aku meludahimu?" Nabi SAW menjawab, "Aku yakin engkau meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaranku. Jika engkau telah mengetahuinya, aku yakin engkau tidak akan melakukannya." Mendengar jawaban bijak dari Nabi, wanita tua itu pun menangis dalam hati. Dadanya sesak, tenggorokannya terasa tersekat. Lalu, dengan penuh kesadaran, ia berkata, "Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi untuk mengikuti agamamu." Lantas wanita tua itu mengikrarkan dua kalimat syahadat, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." Demikianlah salah satu kisah teladan kesabaran Nabi Muhammad SAW yang sungguh menakjubkan dan sarat akan nilai keteladanan. Nabi SAW tidak pernah membalas keburukan orang yang menyakitinya dengan keburukan lagi, tetapi Nabi justru memaafkannya. Dalam syair dikatakan, sabar memang pahit seperti namanya, tetapi akibatnya lebih manis dari madu. Masih banyak kisah tentang kesabaran Nabi lainnya yang hendaknya terus digali, lalu disosialisasikan, dan berikutnya diteladani. Dengan demikian, jika nilai-nilai kesabaran ini dijadikan sebagai landasan dalam membangun bangsa dan negara, tidak menutup kemungkinan harmonisasi antarmasyarakat, masyarakat dengan pemimpin, dan antarpemimpin akan dapat terwujud. Wallahu a'lam.Tolong ya teman teman di ringkas ya teman tema hari selasa mau di kumpul nih

No ngasal ❎
Ngasal otw report ✔️

Nnt aku follow ✔️
Jangan mau poin nya aj ✅

OK Bye ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Setiap Nabi Muhammad melewati rumah wanita tua, beliau selalu diludahi. Suatu hari, saat beliau melewati rumah wanita tua tersebut beliau tidak menemuinya, lalu beliau pun menanyakan kabarnya dan ternyata wanita tua itu sedang jatuh sakit, Lalu beliau pun memutuskan untuk menjenguknya. Wanita tua itu tidak menyangka, ia pun menangis. Dan ternyata Nabi adalah orang pertama yang menjenguknya. Karena ia merasa heran, ia pun bertanya kepada Nabi, beliau menjawab pertanyaannya dengan bijak, setelah mendengar jawaban bijak dari Nabi, wanita tua itu pun menangis dalam hati. Dadanya sesak, tenggorokannya terasa tersekat. Lalu, dengan penuh kesadaran, ia ingin mengikuti agama Nabi, Lalu ia pun mengucapkan 2 kaliamt syahadat.

Penjelasan:

Demikianlah keteladanan Nabi Muhammad, beliau sungguh sabar. Beliau tidak pernah membalas perlakuan buruk orang lain yang menyakitinya dengan perlakuan buruk juga, justru beliau memaafkannya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zurnazurah dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 06 Jul 22