Apa hikmah kita berpedoman kepada al-qur'an, hadist, dan ijtihad?

Berikut ini adalah pertanyaan dari RinduRsM7049 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa hikmah kita berpedoman kepada al-qur'an, hadist, dan ijtihad?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Penjelasan:

Alquran

Secara harfiah Alquran berasal dari bahasa arab “qara‟a”, berarti “bacaan” atau

sesuatu yang dibaca, Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril. Dalam Islam terdapat nama yang diberikan

untuk Alquran : seperti “Al-Furqan”. Sebagai pembeda antara yang baik dan yang buruk

(QS.25:31)

Artinya : “Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari

orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan

Penolong”

Kemudian “Al-kitab”, berarti yang di tulis dalam mushaf (QS.18.1 )

Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab

(Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya “

Dan “al-dzikir” yang berarti peringatan Allah kepada manusia ( QS.15;9 )

Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya

Kami benar-benar memeliharanya”.

Alquran yang kita kenal sekarang ini dibukukan oleh Khalifah Usman, sehingga

di kenal dengan nama “Mushaf Usman”. Kodifikasi al-Quran mengalami beberapa

tahapan yang berarti dengan tersusunnya mushaf usmani, yang kemudian menjadi satusatunya mushaf Alquran yang diakui di dunia muslim. Usaha kodifikasi di mulai pada

masa khalifah Abu Bakar, yang dilakukan atas anjuran Umar Ibn Al-Khatab. Umar IbnKhatab khawatir kondisi al-quran yang belum terkodifikasi, setelah banyak sahabat

yang hafal al-quran meninggal dalam peperangan, oleh karena itu, Abu Bakar

menugaskan Zaid Ibn Tsabit untuk mengumpulkan dan mengodifikasi Alquran yang

masih bersifat fragmentaris. Zaid Ibn Tsabit bersama dengan para sahabat lain, Ubay

Ibn Ka‟ab. Ali bin Abi Thalib dan Usman Ibn Affan berhasil melakukan kodifikasi

Alquran sehinnga lahirlah satu susunan Alquran yang utuh

Sunnah atau hadis

Di samping Alquran yang sudah di jelaskan, sumber ajaran Islam selanjutnya

adalah sunnah atau hadis. Dalam bahasa Arab, sunnah berarti “jalan lurus” dan perilaku

sosial yang sudah melembaga atau tradisi. Oleh karena itu, sunnah Rasul berarti praktik

kehidupan yang di lakukan dan berlangsung pada masa Rasul MuhaMmad hidup.

Sementara itu kata hadis berasal dari bahasa Arab yag berati “berita” atau “catatan”,

khususnya tentang perbuatan, perkataan, dan ketetapan Rasul Muhammad. Dalam

Islam, keduanya kerap dipahami sebagai satu dan serupa. Karena sama-sama berasal

dari Rasul Muhammad, keduanya diacu sebagai dasar penetapan hukum oleh generasi

muslim setelah Muhammad

Ijtihad

Ijtihad berasal dari bahasa Arab yang berarti „‟mengerahkan kemampuan.„‟ Kata

tersebut kemudian berkembang menjadi bahasa hukum Islam yang menunjuk pada

upaya maksimal dalam rangka memperoleh ketetapan hukum berdasarkan sumbersumber ajaran Islam, Alquran dan sunnah/hadis. Dengan demikian, ijtihad lebih

merupakan sebuah metode pengambilan ketetapan hukum mengenai masalah-masalah

tertentu yang berkemabang di masyarakat, yang dilakukan dengan mengacu pada

Alquran dan sunnah atau hadis. Seperti halnya sunnah atau hadis, seperti akan

dijelaskan kemudian, ijtihad sebagai satu metode pengambilan hukum juga mengenai

perkembangan sejalan dengan persoalan-persoalan baru yang terus berkembang

dikalangan Muslim.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lginverter529 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 16 May 22