Pada awalnya, Bani Umayyah di Andalusia didirikan sebagai keamiran (emirat) yang dipimpin oleh seorang emir yang bertindak sebagai wakil khalifah di Timur. Selama kurang lebih 250 tahun, keamiran ini berlangsung dengan berbagai macam emir yang memimpin.

Namun pada tahun 929 M, terjadi perubahan penting di dalam pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia. Pada waktu itu, seorang emir bernama Abdul Rahman III mengklaim dirinya sebagai khalifah, dan mendirikan kekhalifahan Umayyah yang pertama di Andalusia.

Perubahan dari keamiran menjadi kekhalifahan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena keinginan para pemimpin Bani Umayyah di Andalusia untuk mandiri dan tidak lagi tunduk kepada kekuasaan khalifah di Timur. Seiring berjalannya waktu, Bani Umayyah di Andalusia semakin menguat dan menjadi kekuatan yang mampu mandiri secara politik, ekonomi, dan militer.

Oleh karena itu, pada masa pemerintahan Abdul Rahman III, ia memutuskan untuk mengangkat dirinya sebagai khalifah dan memproklamasikan kemerdekaan kekhalifahan Umayyah di Andalusia. Dengan demikian, Bani Umayyah di Andalusia menjadi pemerintahan yang independen dan tidak lagi bergantung pada kekuasaan khalifah di Timur.

Perubahan dari keamiran menjadi kekhalifahan ini menandai masa kejayaan pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia. Kekhalifahan Umayyah di Andalusia menjadi salah satu pusat kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan seni Islam yang berkembang pesat pada saat itu.