Dunia itu ... di banding dengan Akhirat.

a. Sedikit/Kecil

Penjelasan:

Hadits

عَنْ مُسْتَوْرِدٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "إِنَّهُ مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ، جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ، جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ"

Artinya:

dari Mustaurid, dari Abu Mas'ud Al-Anshari, ia berkata, "Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) bersabda,

'Barangsiapa yang urusannya dunia menjadi tujuannya, Allah akan menjadikan kefakirannya di hadapannya, dan Dia akan menghancurkan kesatuan dan persatuan hidupnya. Dia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari dunia ini, kecuali apa yang telah ditentukan untuknya. Dan barangsiapa yang urusannya akhirat menjadi tujuannya, Allah akan menjadikan kekayaannya di hatinya, dan Dia akan mengumpulkan persatuan dan kesatuan hidupnya. Dunia pun akan datang kepadanya dengan terpaksa.'"

Hadis ini menekankan pentingnya menjadikan urusan akhirat sebagai prioritas utama dalam hidup kita, bukan hanya fokus pada kepentingan dan keinginan dunia semata. Jika dunia menjadi kepentingan utama, seseorang akan mengalami kefakiran dan kehancuran dalam hidupnya, sementara jika akhirat menjadi kepentingan utama, Allah akan memberikan kekayaan dan kebahagiaan di hatinya serta mengatur dunia untuknya.