Bani Umayyah adalah sebuah dinasti yang berkuasa di Kekhalifahan Islam dari tahun 661 Masehi hingga 750 Masehi. Setelah kekalahan mereka di Timur Tengah, keluarga Bani Umayyah melarikan diri ke Andalusia, wilayah yang saat itu dikuasai oleh Kekhalifahan Islam.

Pada tahun 756 Masehi, Abdurrahman I, seorang keturunan dari Bani Umayyah yang berhasil melarikan diri dari kekejaman pembantaian keluarganya di Damaskus, tiba di Andalusia dan mendirikan kekuasaan Bani Umayyah di sana. Abdurrahman I menaklukkan Cordoba dan menjadikannya ibu kota kekuasaannya. Ia berhasil memperkuat kekuasaannya dan menerapkan sistem pemerintahan yang efektif.

Selama masa pemerintahan Abdurrahman I dan penerusnya, Bani Umayyah mengembangkan Andalusia menjadi sebuah pusat kebudayaan, ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur Islam yang cemerlang. Pemerintahan mereka juga dikenal dengan toleransi terhadap agama lain, sehingga mendorong berkembangnya kebudayaan Yahudi dan Kristen di Andalusia.

Di bawah kepemimpinan Abdurrahman III, kekuasaan Bani Umayyah mencapai puncaknya. Ia menaklukkan banyak wilayah di Afrika Utara dan memperkuat perdagangan dan diplomasi dengan Eropa. Pada masa kekuasaannya, Cordoba menjadi kota terbesar dan paling makmur di dunia Islam, dengan populasi sekitar setengah juta jiwa.

Namun, setelah Abdurrahman III wafat, Bani Umayyah mulai mengalami kemunduran. Penerus-penerusnya terus terjebak dalam konflik internal dan peperangan yang melemahkan kekuasaannya. Pada tahun 1031 Masehi, kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia runtuh dan wilayah itu dibagi-bagi menjadi banyak negara kecil yang saling bersaing dan berperang satu sama lain.

Meskipun kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia hanya berlangsung selama beberapa abad, namun kebudayaan yang mereka ciptakan memiliki pengaruh yang besar di dunia Islam dan Eropa. Karya seni, arsitektur, dan ilmu pengetahuan yang mereka ciptakan masih terkenal hingga saat ini dan menjadi saksi bisu kejayaan kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia.