rumus fi'il lazim dan rumus fi'il muta'addi ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari yuiakai7 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Rumus fi'il lazim dan rumus fi'il muta'addi ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

A. Fi’il Lazim

Fi’il lazim (intransitif) adalah fi’il yang tidak membutuhkan maf’ul (objek). Kalimat yang ada fi’il lazimnya sempurna maknanya meskipun tidak ada maf’ul.

Contoh fi’il lazim:

قَامَ أَحْمَدُ

جَلَسَ عَارِفٌ

تَنَامُ زَيْنَبُ

Artinya:

Ahmad berdiri

Arif duduk

Zainab tidur

Contoh-contoh di atas terdiri dari fi’il dan fa’il serta tidak terdapat maf’ul. Kalimat tersebut tidak memerlukan objek untuk menyempurnakan maknanya. Oleh karena itu, fi’il-fi’il tersebut termasuk fi’il lazim.

B. Fi’il Muta’addi

Fiil muta’addi (transitif) adalah fi’il yang membutuhkan satu maf’ul atau lebih untuk menyempurnakan maknanya. Apabila tidak ada maf’ul dalam kalimat yang terdapat fi’il muta’addi, maka maknanya tidak sempurna atau tidak termasuk kalam mufid.

Contoh fi’il muta’addi:

يَكْتُبُ أَحْمَدُ الرِّسَالَةَ

أَكَلَتْ زَيْنَبُ الْخُبْزَ

قَرَأَ عَارِفٌ الْقُرْآنَ

Artinya:

Ahmad menulis surat

Zainab memakan roti

Arif memnbaca Al-Qur’an.

Fiil Muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Muta’addi kepada satu maf’ul

Contoh fi’il yang membutuhkan satu maf’ul saja:

قَرَأَ عَارِفٌ الْقُرْآنَ

نَصَرَ أَحْمَدُ مَحْمُوْدًا

2. Muta’addi kepada dua maf’ul

Yaitu fi’il yang membutuhkan dua maf’ul dalam menyempurnakan maknanya. Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi menjadi dua:

a. maf’ulnya berasal dari mubtada’ dan khabar

fi’il-fi’il tersebut diantaranya:

ظَنَّ – حَسِبَ – خَالَ – زَعمَ – رَأَى – عَلِمَ – وَجَدَ – اتَّخَدَ – جَعَلَ

Contoh:

جَعَلَ أَحْمَدُ الْكِتَابَ صَغِيْرًا

ظَنَّ أَحْمَدُ مَحْمُوْدًا مُدَرِّسًا

b. maf’ulnya bukan dari mubtada’ dan khabar

Contoh fi’il yang membutuhkan dua maf’ul yang bukan dari mutada’ khabar:

عَلَّمَ اللهُ أَدَمَ الْأَسْمَاءَ

كَسَا أَحْمَدُ ابْنَهُ الثَّوْبَ

3. Muta’addi kepada tiga maf’ul

Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek:

أَرَى – أَعْلَمَ – أَنْبَأَ – نَبَّأَ – أَخْبَرَ - خَبَّرَ - حَدَثَ

Contoh:

حَدَثْتُ مُحَمَّدًا إِيَّاكَ حَقِيْقًا

Artinya: aku menceritakan tentang Muhammad kepadamu akan kebenaran

C. Cara Menjadikan Fi’il Lazim Menjadi Muta’addi

Fi’il lazim bisa berubah menjadi fi’il lazim dengan dua cara, yaitu dengan mengubah wazannya atau dengan menambahkan huruf jar.

1. Mengubah wazan

a. Fi’il mengikuti wazan (أَفْعَلَ)

Contoh:

خَرَجَ – أَخْرَجَ

قَامَ – أَقَامَ

سَرَى - أَسْرَى

Maka kita melihat perbedaan terjemah fi’il-fi’il di atas antara lazim dan muta’addi:

Kata (خَرَجَ) artinya keluar, sedangkan (أَخْرَجَ) artinya mengeluarkan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zahranukus dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 07 Mar 23