Berikut ini adalah pertanyaan dari salsabila7293 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Dalam islam membalas dendam atas perbuatan buruk orang lain kepada kita diperbolehkan asal?
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Membalas dendam merupakan perbuatan buruk yang tidak diperbolehkan dalam Islam. Menurut Islam, satu-satunya cara terbaik untuk `membalas dendam` adalah dengan menjadi jiwa yang pemaaf.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW, "Tidaklah seseorang memaafkan kezaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya," (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
Selain itu, menjadi pemaaf juga dapat membuat kita lebih tenang dan damai. Hati dan pikiran kita akan terasa ringan dan tenang. Tentu saja membalas dendam tidak sama dengan ketika membalas perbuatan yang dzalim. Allah berfirman: “Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri setelah teraniaya tidak ada satupun dosa atas mereka, sesungguhnya dosa itu atas orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka tanpa hak. Mereka mendapat adzab yang pedih. Tetapi orang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang amat utama,” (QS. Asy Syuro: 39-43).
Tentu saja terkadang kita merasa bahwa seseorang yang menjelek-jelekkan kita, harus kita balas, karena pada saat itu kita mungkin merasa sangat sakit hati. Namun, mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila ada seseorang yang mencacimu atau menjelek-jelekanmu dengan aib yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah kamu balas memburukkannya dengan aib yang kamu ketahui ada padanya. Maka pahalanya untuk dirimu dan dosanya untuk dia,” (HR. Al Muhamili dalam Amalinya no 354, Hasan).
Sifat pendendam sangat dilarang dalam islam karena bisa memperburuk akhlak seseorang. Selain itu, sifat ini juga dapat menjauhkan kita kepada Allah SWT. Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sangat membenci sifat pendendam, dan sangat mengajnurkan kita untuk menjadi orang yang pemaaf.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW, "Tidaklah seseorang memaafkan kezaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya," (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
Selain itu, menjadi pemaaf juga dapat membuat kita lebih tenang dan damai. Hati dan pikiran kita akan terasa ringan dan tenang. Tentu saja membalas dendam tidak sama dengan ketika membalas perbuatan yang dzalim. Allah berfirman: “Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri setelah teraniaya tidak ada satupun dosa atas mereka, sesungguhnya dosa itu atas orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka tanpa hak. Mereka mendapat adzab yang pedih. Tetapi orang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang amat utama,” (QS. Asy Syuro: 39-43).
Tentu saja terkadang kita merasa bahwa seseorang yang menjelek-jelekkan kita, harus kita balas, karena pada saat itu kita mungkin merasa sangat sakit hati. Namun, mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila ada seseorang yang mencacimu atau menjelek-jelekanmu dengan aib yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah kamu balas memburukkannya dengan aib yang kamu ketahui ada padanya. Maka pahalanya untuk dirimu dan dosanya untuk dia,” (HR. Al Muhamili dalam Amalinya no 354, Hasan).
Sifat pendendam sangat dilarang dalam islam karena bisa memperburuk akhlak seseorang. Selain itu, sifat ini juga dapat menjauhkan kita kepada Allah SWT. Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sangat membenci sifat pendendam, dan sangat mengajnurkan kita untuk menjadi orang yang pemaaf.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dwifatimanur dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 23 Aug 23