بِسْـــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

نحن : لَنْ نَشْرَبَ

انتَ : لَنْ تَشْرَبَ

اَنْتِ : لَنْ تَشْرَبِيْ

Pembahasan

Sepertinya ada kesalahan disoal pada contohnya, yaitu اَنَا: لَنْ نَشْرَبَ karena huruf mudhoro'ah untuk dhomir اَنَا adalah أ, maka kalimat seharusnya adalah اَنَا: لَنْ اَشْرَبَ .

Kalimat diatas merupakan fi'il mudhori mansub, yaitu fi'il mudhori' yang disisipkan oleh amil nashob diawal kalimat yang menyebabkan huruf akhirnya berharokat fathah. Fi'il mudhori' mansub yang diajarkan di sekolah terbagi menjadi 2, yaitu berbaris fathah dan terbuangnya huruf nun.

1. Berbaris fathah. Fathah merupakan harokat/baris sebagai tanda dari fi'il mudhori' mansub dan berlaku untuk semua fi'il mudhori' yang tidak terdapat huruf nun diakhirnya.
2. Membuang huruf nun. Membuang huruf nun untuk fi'il mudhori' mansub berlaku hanya untuk wazan af'alul khomsah atau yang disebut juga dengan fi'il lima. Diantaranya, yaitu:

يَفْعَلَانِ

تَفْعَلَانِ

يَفْعَلُوْنَ

تَفْعَلُوْنَ

تَفْعَلِيْنَ

Huruf nashob berjumlah 10 huruf, yaitu:

اَنْ، لَنْ، اِذَنْ، كَيْ، لَامُ كَيْ، لَامُ الجُحُدِ، حَتّٰى، الجَوَابُ بِالفَاءِ، و، اَوْ

Penjelasan jawaban:

• Dhomir نحن

Dhomir نحن menggunakan huruf mudhoro'ah ن, sehingga fi'il mudhori' nya menjadi: نَشْرَبُ.

لَنْ + نَشْرَبُ = لَنْ نَشْرَبَ

• Dhomir اَنْتَ

Dhomir اَنْتَ menggunakan huruf mudhoro'ah ت diawal kata, sehingga fi'il mudhori'nya menjadi: تَشْرَبُ.

لَنْ + تَشْرَبُ = لَنْ تَشْرَبَ

• Dhomir اَنْتِ

Dhomir اَنْتِ menggunakan huruf mudhoro'ah ت diawal kata dan ين diakhir kata, sehingga fi'il mudhori' nya menjadi: تَشْرَبِيْنَ.

لَنْ + تَشْرَبِيْنَ = لَنْ تَشْرَبِيْ

وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاالصَّوَافَ