Jawaban:

Kesusahan yang menimpa pada diri orang yang beriman merupakan bentuk ujian di dunia.

Penjelasan:

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

المؤمن إذا ابتلي بالمصيبة فلا يظن أن الله يبغضه بل قد يكون هذا من علامة محبة الله للعبد يبتليه سبحانه بالمصائب، فإذا رضي الإنسان وصبر واحتسب فله الرضى وإن سخط فله السخط.

"Seorang mukmin apabila mendapatkan ujian berupa musibah, janganlah dia mengira bahwa Allah membencinya! Bahkan, bisa jadi hal ini sebagai tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba, yaitu Dia memberikan ujian kepadanya dengan berbagai macam musibah. Apabila dia rida, bersabar, dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dia mendapat rida Allah. Namun, apabila dia murka, maka dia mendapatkan kemurkaan Allah."

Sumber:

• Syarh Riyadh al-Shalihin, Jilid 1, hlm. 123.
• https://t.me/alfudhail/3164

Allahu a'lam. Mohon maaf apabila ada kesalahan, semoga membantu.