Jawaban:

Dunia-islam Khazanah - Indonesia

Imam Al-Qurthubi, Luas Pengetahuannya dan Sempurna Kepandaiannya

Rabu , 17 May 2017, 18:57 WIB

Ilustrasi Kitab Kuning

Republika/Prayogi

Ilustrasi Kitab Kuning

Rep: Irwan Kelana Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Al-Qurthubi merupakan salah seorang ulama salaf terkemuka. Keahlian utamanya adalah di bidang tafsir, fikih, dan hadis.

Ia bermazhab Sunni-Maliki. Namun, ia tidak ta'assub (fanatik) dengan mazhab Malikinya. Sebaliknya, Al-Qurthubi terbuka dalam tesisnya, jujur dalam argumentasinya, santun dalam mendebat lawan debatnya dengan penguasaan ilmu tafsir dan segala perangkatnya dan ilmu syariat.

Nama lengkap Imam Al-Qurthubi adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr bin Farh al-Anshari al-Khazraji al-Andalusi al-Qurthubi. Ia seorang mufasir (ahli tafsir) yang dilahirkan di Cordova, Andalusia (sekarang bernama Spanyol), tahun 1214. Di sanalah, ia mempelajari bahasa Arab, Syair, Al-Qur'an Al-Karim, Fiqh, Nahwu, Qira'at, Balaghah, Ulumul Qur'an, dan ilmu-ilmu lainnya.

Ia berkelana ke negeri timur dan menetap di kediaman Abu al-Hushaib (di selatan Asyut, Mesir). Ia merupakan salah seorang hamba Allah yang saleh dan sudah mencapai tingkatan ma'rifatullah. Ia sangat zuhud terhadap kehidupan dunia. Dirinya selalu disibukkan oleh urusan-urusan akhirat. Usianya dihabiskan untuk memberikan bimbingan, beribadah, dan menulis.

Mengenai sosok Imam Al-Qurthubi, Syekh Adz-Dzahabi menjelaskan, "Dia adalah seorang imam yang memiliki ilmu yang luas dan mendalam. Dia memiliki sejumlah karya yang sangat bermanfaat, dan menunjukkan betapa luas pengetahuannya dan sempurna kepandaiannya."

Imam Al-Qurthubi merupakan seorang ulama yang produktif menulis. Karya terbesarnya adalah tafsir Alquran yang berjudul Al-Jami'li Ahkaam Al-Qur'an wa al-Mubayyin Lima Tadhammanahu Min as-Sunnah wa Ayi al-Furqan. Ini merupakan sebuah kitab besar yang terdiri atas 20 jilid.

Kitab ini merupakan salah satu tafsir terbesar dan terbanyak manfaatnya. Sesuai dengan namanya, tafsir ini menafsirkan semua ayat-ayat Alquran. Perbedaan tafsir ini dari kitab-kitab tafsir lain adalah porsi yang besar terhadap penafsiran ayat-ayat, yang mengandung hukum di dalam Alquran. Tafsir ini merupakan salah satu kitab tafsir terbaik yang menafsirkan ayat-ayat hukum di dalam Alquran, dan merupakan kitab tafsir yang langka di bidangnya.

Penulis tidak mencantumkan kisah-kisah atau sejarah, dan sebagai gantinya, penulis menetapkan hukum-hukum Alquran, melakukan istimbath atas dalil-dalil dan menyebutkan berbagai macam qira'at, i'rab, nasikh, dan mansukh.

Metode Al-Qurthubi dalam menafsirkan ayat Alquran dengan menggunakan Tafsir Tahlily. Yakni, ia berupaya menjelaskan seluruh aspek yang terkandung dalam Alquran dan mengungkapkan segenap pengertian yang dituju, juga dipertajam melalui analisis bi al-ma'tsur dan diperkuat dengan analisis lughawy (kebahasaan).

Karya-karya lainnya adalah At-Tadzkirah fi Ahwal Al-Mauta wa Umur Al-Akhirah, At-Tidzkar fi Afdhal Al-Adzkar, Al-Asnafi Syarh Asma'illah Al-Husna, Syarh At-Taqashshi, Al-I'llambi maa fi din An-Nashara min Al-Mafashid wa Al-Auham wa Izhhar Mahasin din Al-Islam, dan Qam'u Al-Harsh bin A-Zuhd wa Al-Qana'ah. Selain itu, Risalah fi Alqam Al-Hadits, Kitab Al-Aqdhiyyah, Al-Mishbah fi Al-Jam'i baina Al-Af'aal wa Ash-Shahhah, Al-Muqtabar fi Syarh Muwaththa' Malik bin Anas, dan Al-Luma' fi Syarh Al-Isyrinat An-Nabawiyah.

Imam Al-Qurthubi meninggal dunia di Mesir pada malam Senin, 9 Syawal tahun 671 H (1273 M). Makamnya berada di El Meniya, di timur sungai Nil, di kediaman Abu al-Hushaib. Makam tersebut hingga kini sering diziarahi oleh banyak orang