Berikut ini adalah pertanyaan dari meiutamiaulia pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
AlQuran Sumber Transformasi Budaya
Alquran tetap untuk diposisikan sebagai sumber transformasi budaya, karena sebagian kitab suci yang diyakini berupa wahyu Tuhan Pemelihara alam semesta, tidak hanya berisi norma-norma yang menjadi pendirian hidup individual dan masyarakat, tetapi juga mengandung sejumlah permisalan mengenai budaya umat trdahulu, baik yang sudah binasa maupun yang masih terpelihara eksistisinya dewasa ini.
Budaya atau kebudayaan, dipahami sebagai tri potensi manusia, berpikir, berkemauan dan berperasaan yang terjelma dalam kumpulan ilmu pengetahuan, kaidah-kaidah sosial dan kesenian. Dalam pengertian ini tergambar adanya proses yang menjadikan manusia-individu dan masyarakat sebagai wadah pembentukan potensi yang dijelmakan dalam bentuk logikla,etika dan estetika. Sedang transformasi diartikan pengubahan bentuk, sifat atau fungsi budaya yang dijelmakan melalui logika, etika dan estetika pada kesadaran, tingkah laku dan sikap manusia.
Dari pengertian leksikal itu dan dari celah-celah dinamika peradaban Islam itu dapat ditarik benang merah sebagai menjadikan Alquran sebagai sumber transformasi budaya.
Alquran adalah wahyu Allah swt. Yag diturunkan kepada Muhammad saw. (rasul-Nya), sebagai hudan-petunjuk bagi manusia untuk kebahagiaan hidupnya dunia-akhirat Assunnah juga adalah wahyu (Q.S. An-Najm 53: 1-11:
وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَىٰ
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ
ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ
وَهُوَ بِالْأُفُقِ الْأَعْلَىٰ
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلَّىٰ
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَىٰ
فَأَوْحَىٰ إِلَىٰ عَبْدِهِ مَا أَوْحَىٰ
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَىٰ
Yang artinya:
Demi bintang ketika terbenam.
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.
yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.
sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi.
maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
Meskipun untuk menyakini kewahyuanya diperluka proses pentarjihan ke-shahihan sanad maupun matan-Nya.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh xyyntaa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 21 Dec 22