Jelaskan seperti pendapat anda demokrasi yang sesuai dengan pandangan islam.

Berikut ini adalah pertanyaan dari RianDamopolii6166 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Jelaskan seperti pendapat anda demokrasi yang sesuai dengan pandangan islam.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tidak ada demokrasi yang sesuai karena demokrasi bukan dari Islam. Allahu a'lam.

Penjelasan:

❓ Pertanyaan :

Assalamualaykum ustadz, afwan mau bertanya. Kita harus taat kepada ulil amri, lalu apa kita wajib ikut pilkada dikarenakan itu bagian dari memilih ulil amri atau tidak perlu tapi tetap ikut ulil amri?

Jawaban (dijawab oleh Ustadz Zuhair Syarif Hafizhahullah):

Sudah berulang diterangkan mengenai hal ini. Taat kepada pemerintah hanya pada ketaatan dan kebaikan. Adapun dalam hal maksiat dan perkara yang bertentangan dengan syari'at, maka tidak ada ketaatan pada mereka.

️ Pesta demokrasi yang diwujudkan dengan pemilu, baik pilpres, pilkada atau Pilkades adalah perkara yang bertentangan dengan syari'at.

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos: rakyat dan kratos: pemerintahan. Sehingga dalam negara yang menganut sistem demokrasi, suara rakyat adalah suara Tuhan yang harus dikedepankan dan dinomor satukan.

Ideologi ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Di dalam Islam sistem memilih pemimpin adalah dengan majlis Syura atau dengan penunjukan seorang pemimpin kepada yang lainnya. Majlis Syura terdiri dari ahlul halli Wal aqdi berupa ulama dan Umara yang memiliki keilmuan dalam hal agama dan urusan dunia.

Merekalah yang pantas memilih dan menentukan pemimpin. Hal ini diaplikasikan pada masa Khulafaur Rasyidin. Sehingga yang terpilih benar-benar orang yang kuat agama dan ilmu dunianya.

✋ Sedangkan demokrasi seluruh rakyat berhak memilih, baik muslim atau kafir. Ulama atau dungu. Orang sholeh atau thaleh. Satu orang satu suara, tidak ada bedanya. Yang dipilih yang ngasih duit. Dan banyak lagi kerusakan dalam demokrasi.

☝️ Maka kesimpulannya adalah kita tidak taat pada satu poin ini. Bukan berarti kita tidak taat pada poin-poin yang lainnya.

✊ Memilihpun hak, bukan kewajiban. Sehingga tidak bisa disalahkan orang yang tidak mengambil haknya.

Kalau diterangkan beserta dalil akan panjang. Semoga dengan keterangan singkat ini dapat diserap dan dimengerti. Wallahu a'lam

Sumber: https://t.me/qowwamussunnah/162

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh unkstudice dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 31 Jan 23