Jawaban:

Ilmu yang berfungsi sebagai konsen utama dalam penerjemahan pada masa Al Makmun hingga tahun 300 H adalah ilmu Tafsir atau ilmu penafsiran Al-Quran. Pada masa tersebut, terjadi perkembangan pesat dalam bidang penerjemahan dan penafsiran Al-Quran ke dalam bahasa Arab, Persia, dan bahasa-bahasa lainnya.

Al Makmun, yang merupakan Khalifah Abbasiyah pada abad ke-9 M, memerintahkan pendirian Bait al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) di Baghdad. Bait al-Hikmah menjadi pusat kegiatan intelektual dan penelitian yang mengumpulkan para cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk penerjemah dan ahli tafsir.

Pada masa tersebut, ilmu tafsir menjadi fokus utama karena pentingnya memahami makna Al-Quran yang ditulis dalam bahasa Arab bagi umat Islam yang berbicara berbagai bahasa. Para penerjemah dan cendekiawan bekerja keras untuk menerjemahkan dan menafsirkan Al-Quran ke dalam bahasa-bahasa lain agar pesan-pesan Al-Quran dapat dipahami secara lebih luas dan mendalam oleh umat Islam di berbagai wilayah.

Melalui usaha ini, ilmu tafsir berkembang pesat pada masa tersebut dan memainkan peran penting dalam memperluas penyebaran ajaran Islam dan pemahaman terhadap Al-Quran.