Memanjangkan bacaan menjadi dua harokat ketika terdapat huruf alif didahului

Berikut ini adalah pertanyaan dari aep74625 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Memanjangkan bacaan menjadi dua harokat ketika terdapat huruf alif didahului fathah, ya' mati didahului kasroh dan wau didahului dhommah disebut hukum bacaan.A mad wajib muttashil
B mad Jaiz munfasil
C mad thabi'i
D mad far'i​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Memanjangkan bacaan menjadi 2 harokat ketika terdapat huruf alif didahului fathah, ya didahului kasroh dan wawu didahului dhommah disebut bacaan Mad Thabi'i. Huruf mad thabi'i ada 3, yaitu alif, wawu dan ya.

Pembahasan

Mad secara bahasa berarti melanjutkan atau melebihkan. Secara istilah berarti tanda bunyi panjang dalam bahasa arab. Pada dasarnya mad dibagi menjadi 2, yaitu mad thabi'i (mad asli) dan mad far'i (cabangnya atau bagianya).

Contoh hukum Mad yaitu:

  • Mad Thabi’i. Jika ada alif  yang  terletak sesudah fathah atau ya’ sukun maka sesudah kasrah atau wau sesudah dhammah maka dihukumi mad thabi’i. Cara membacanya yaitu harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif contoh : كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْع.
  • Mad Wajib Muttashil. Jika ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah didalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya yaitu wajib panjang sepanjang 5 harakat atau dua setengah kali mad thabi’i atau dua setengah alif. Contoh : سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ.
  • Mad Jaiz Munfashil. Jika  ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah tapi hamzah itu dilain kalimat. Cara membacanya yaitu boleh seperti mad wajib muttashil, dan boleh seperti mad thobi’i saja . Contoh : وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ.
  • Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi. Jika ada mad thabi’i yang bertemu dengan tasydid di dalam satu perkataan, maka cara membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6 harakat. Contoh : وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ.
  • Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi. Jika ada mad thobi’I bertemu dengan huruf mati atau sukun, maka cara membacanya sepanjang 6 harakat . Contoh آﻻَن.
  • Mad Layyin. Jika ada wau sukun atau ya’ sukun sedang huruf sebelumnya yaitu berharakat fathah, maka cara membacanya sekedar lunak dan lemas . Contoh : رَيْبٌ خَوْفٌ.
  • Mad ‘Aridl Lissukun. Jika ada waqaf atau tempat pemberhentian membaca sedang sebelum waqaf itu ada Mad Thobi’i atau Mad Lein, maka cara membacanya ada 3 macam antara lain: yang lebih utama dibaca panjang seperti mad wajib muttashil 6 harakat, yang pertengahan maka dibaca empat harakat ya’ni du kali mad thobi’i, dan yang pendek ya’ni maka boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa. Contoh : بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ.
  • Mad Shilah Qashirah. Jika ada haa dhamir sedang sebelum ha' tadi ada huruf hidup (berharakat), maka cara membacanya harus lebih panjang seperti mad thobi’i. Contoh : اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ
  • Mad Shilah Thawilah. Jika ada Mad Qashirah yang bertemu dengan hamzah, maka membacanya seperti Mad Jaiz Munfashil . Contoh : عِنْدَهُ اِﻻَّبِاذْنِه لَهُ اَخْلَدَهُ
  • Mad ‘ Iwadl. Jika ada fathatain yang jatuh pada waqaf pemberhentian, pada akhir kalimat, maka cara membacanya seperti mad thobi’i. Contoh : سَميْعًا بَصيْرًا عَلِِيْمًا حَكِيمًا

Pelajari lebih lanjut

Detail jawaban

Kelas : 4 SD

Mapel: Pendidikan agama

Bab : 2- Ilmu tajwid, Bacaan mad

Kode: 4.2.14

#AyoBelajar #SPJ2

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mhamadnoval1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 24 Jun 21